Seven

3.2K 353 15
                                    

BRUK!!

Naruto dengan seenaknya melempar tasnya kearah tembok mansion ini, matanya berkilat,

"Kenapa dengannya?" Shisui dan Itachi menatap Sasuke yang baru saja lewat dibelakang Naruto yang marah dengan sebab yang tidak jelas,

"Disekolah terjadi sesuatu yang sangat membuat Naruto kesal" Sasuke merebahkan tubuhnya ke sofa, dia sepertinya juga sedikit kesal,

"Memang apa yang terjadi?" Tanya Shisui,

"Yaah..."

Flashback

Datar

Naruto menatap mejanya yang kotor penuh dengan sampah dan coretan-coretan tidak berguna. Sasuke yang baru saja masuk ke kelas tentu saja langsung bisa merasakan hawa mengerikan karena amarah Naruto,

"Aku tidak akan ke sekolah ini lagi! Akan kubuat sekolah ini ditutup selamanya!"

BRAAAKK!!

Sekarang meja itu hancur terbelah seperti meja Menma tadi pagi yang dihancurkan juga oleh Naruto,

"Eh?" Sasuke menatap kepergian Naruto yang menyeret tasnya, entah akan pergi kemana anak itu. Tapi, pada akhirnya Sasuke mengikuti Naruto, bisa gawat jika dia sampai melakukan sesuatu diluar akal sehat.

Flashback end

"...lalu ternyata dia malah pulang ke mansion, kupikir dia akan mencari kepala sekolah dan...."

"OYY, KUSO JIJI!!" teriakan keras Naruto menghentikan ucapan Sasuke,

"Hoy..." Sasuke mencoba menghentikan Naruto agar tidak memanggil kakek tua itu dengan sembarangan,

"Ada apa cucu manisku!?" Madara tersenyum, tapi raut kesalnya sama sekali tidak bisa dia sembunyikan dengan baik

"Aku tidak akan mau ke sekolah lagi, aku muak dan aku ingin sekolah itu ditutup!! Menghancurkannya sekalian juga tidak apa-apa" Naruto menatap tajam Madara, kepalanya mendongak keatas karena sang kakek memang berada di lantai dua,

"Tidak bisa!!"

"Kenapa!!?"

"Karena sekolah itu milik temanku, aku tidak bisa seenaknya membuat dia kecewa..."

"Sekolah yang seperti sampah itu!? Hanya ada anak-anak manja dari keluarga kecil saja!! Tapi mereka susah berani sok-sok an, dan lagi...." Wajah marah dan kesal Naruto berubah menjadi pucat pasi. Madara mengangkat sebelah alisnya melihat ekspresi pucat Naruto,

"Ada apa??"

"M-mereka..." Naruto semakin pucat saja,

"Mereka mengotori meja Naruto dengan tumpukan sampah busuk, bahkan bukunya menjadi sobek-sobekan kecil dan kotor seperti bekas diinjak-injak" Ucap santai Sasuke. Madara langsung mengernyitkan dahinya,

"Berani sekali!"

"Ditambah, sepertinya orang-orang itu melakukannya karena tahu kalau Naruto punya mysophobia akut" Tambah Sasuke yang duduk santai diatas sofa. Madara semakin bingung saja, Sasuke yang biasanya cuek, acuh, tak peduli. Mau menjelaskan apa yang terjadi disekolah tadi.

"Aku akan menelepon temanku dan akan kusuruh dia juga untuk mencari siapa pelakunya" Madara melirik Naruto yang masih bengong dengan muka pucatnya, dia terkekeh geli melihat cucu bungsunya ini, Madara berpikir kalau Naruto adalah seorang anak tanpa celah kelemahan sedikitpun. Ternyata memang tidak ada orang yang sepenuhnya sempurna di dunia ini.

Vacío [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang