Rev berjalan malas memasuki mansion Uchiha sambil meletakkan kedua tangannya dibelakang kepala. Hari yang melelahkan, harus berurusan dengan dua perempuan merepotkan,
"Sepertinya kau sangat lelah hari ini, Naruto. Ah, maksudku Rev" Rev berhenti sejenak dan melirik orang itu dengan ekor matanya, dia sama sekali tidak berniat menoleh dan meladeninya,
"Ternyata kau, Shisui" datar Rev yang melanjutkan lagi acara jalan malasnya,
"Kau benar-benar menakutkan sekali, meski Naruto lebih emosian, nyatanya hawamu lebih kuat dan mengerikan darinya"
"Ya ya, terserah kau mau bicara apa, aku tidak peduli" Rev mengibaskan tangannya dan masuk kedalam mansion,
'Dia itu merepotkan, seenaknya saja dia memperhatikanku!!' mata merah Rev menyala dari gelap dan suramnya mansion ini.
Malamnya,
"Rev, kapan kau akan mengembalikan Naru-chan!?" Ucap Obito yang terlihat kesal,
"Emm, bukannya sudah kubilang kalau bukan aku yang menentukan, kalau dia tidak mau kembali ya biarkan saja, aku hanya melakukan tugasku menggantikannya sementara saat dia masih menghilang seperti ini...krauss.....krauusss" Rev mengunyah keripik kentang didepannya itu sambil membaca sebuah manga, dia tengah berbaring malas di sofa ruang keluarga ini,
"Dia benar-benar pemalas sekali, padahal jika Naruto ada dia hanya akan duduk tenang membaca, lha ini....ck!!" Kakashi berdecak kesal, sikap Rev buruknya itu adalah dia yang langsung menyerang mental lawannya dan juga dia sangat pemalas, sedang Naruto itu lebih kearah tenang lalu menusuk lawannya dan dia juga orang yang sangat disiplin.
"Benar-benar kebalikan sekali, kupikir kepribadian Rev itu malah yang lebih buruk lagi dari ini"
"Krauss... bersisik sekali kalian ini...krauuss...krauuss" ucap Rev yang bermalas-malasan sambil memakan cemilan didepannya,
"Berisik bukan bersisik, baka!!" Ucap Sasuke yang menatap kesal Rev,
"Ah, sepertinya nii-chan rambut hitam ini mulai perhatian denganku, ya?" Rev tersenyum penuh makna,
"Senyumanmu itu sangat mengesalkan, aku lebih suka kau yang pendiam itu!!"
"Oh, sayangnya Naru sedang tidak ingin keluar" Rev duduk dan menatap datar Sasuke, sekarang wajahnya benar-benar hampa tanpa ekspresi,
"Dengar ya! Naru tidak muncul karena kalian, kalian yang seperti ini membuat Naru-ku tertekan!! Kalian ini...."
Kriingg kriiinggg kriiingg
Ponsel Naruto berbunyi, tentu saja kali ini Rev yang mengangkatnya. Keberadaannya hanya diketahui dua kakak anehnya dan juga para Uchiha ini, ditambah seorang lagi.
"Nani, Senju onna" datar Rev,
"Didengar dari cara bicaramu itu, pasti kau Rev 'kan?" Ucap suara feminim dari ponsel itu,
"Seperti biasa, instingku tajam juga, Senju onna"
"Dan bisakah kau berhenti memanggilku begitu, aku punya nama!!" Suara itu terdengar kesal,
"Cih, ogah banget!! Kenapa kau mencariku, tidak biasanya?"
"Aku mencari Naruto, bukan kau bajingan gila!!"
"Oh, ada sedikit masalah sehingga dia memintaku menggantikannya selama seminggu ini, kalau dihitung lagi....sisa 4 hari lagi dia akan kembali" Rev merebahkan badannya dan mulai kembali mengemil,
"Ada beberapa hal yang terjadi, aku ingin membahasnya dengan bocah itu, tapi jika dia tidak bisa....huuuh, terpaksa aku sedikit menunggu"
"Kau ternyata baik juga, ya? Senju onna"
"Rev, lindungi Naruto dengan baik, ya? Aku percaya denganmu"
Tit tit tit
Panggilan sudah berakhir, Rev hanya menatap kosong ponsel didepannya ini. Perlahan air matanya menetes, rasanya entah kenapa beban yang diberikan padanya ini sangat besar.
"Oy, Rev! Kau baik-baik saja?" Rev menatap para saudara pemilik tubuh asli ini, sekarang mereka jadi melihatnya sedang menangis,
"Kau menangis?"
"Eh?" Rev menyentuh pipinya sendiri, dia lalu menatap tangannya yang basah,
"Hahaha, aku ini sebenarnya apa!! Bodoh sekali!!" Rev mengangkat kepalanya dan menutupi wajahnya,
"Apa kau gila?" Rev mengusap kasar air matanya dan menatap Kakashi,
"Oy, Kakashi! Bisakah aku meminta bantuanmu!!"
"Apa!?"
"Jangan pernah biarkan Naru macam-macam saat aku menghilang nanti, aku ingin bertukar dengannya lebih cepat" Kakashi mengerutkan keningnya,
"Memangnya bisa? Apa kau lupa kalau Naru-chan yang mengendalikan?" Ucap Obito,
"Heh, kalian gampang saja dibodohi seperti itu, seharusnya kalian itu tahu kalau anak kecil itu lebih mudah berbohong dan menipu" Rev terkekeh meremehkan dua orang didepannya itu,
"Kau ternyata memang sangat menyebalkan!!"
"Terimakasih" Rev tersenyum lebar,
"Itu bukan pujian!! Dasar palsu!" Rev hanya tersenyum menanggapi, matanya menatap lembut Obito dan Kakashi. Lalu dia menatap ketiga uchiha murni disamping kirinya,
"Naru kembali" ucapnya sambil tersenyum. Begitu dia selesai mengatakan itu, matanya perlahan kembali berwarna sedikit kebiruan, dengan tatapan kosong yang dingin dengan wajah tanpa ekspresi,
"Naruto?" Ucap Kakashi memastikan,
"...." Pemuda berambut pirang itu masih diam, perlahan matanya mulai bercahaya dan menatap Kakashi dan Obito langsung,
"Rev sialan, padahal aku ingin lebih tenang lagi!! Dia memang...cih!" Raut kesal yang sama seperti dulu itu, sudah pasti sekarang ini Naruto yang berada pada tubuh ini,
"Tadaima, Naru/-chan" ucap Kakashi dan Obito bersamaan sambil tersenyum,
"Hm, o-okaeri" Naruto membuang mukanya, menyembunyikan sebuah rona merah di pipinya,
"Are, apa barusan Naru sedang tersipu!?" Goda Kakashi,
"T-tidak, mana mungkin dasar ubanan sialan!!" Naruto mendorong Kakashi dan langsung berlari menuju ke kamarnya,
"Dasar tsundere"
Lama nggak update, ya?
Ujiannya diundur seminggu lagi, jadi Nis update bab ini 😁Tetap setia menunggu sampai ceritanya tamat, ya?
Arigato 😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Vacío [Slow Up]
ActionSama sekali nggak ada unsur Yaoi dan author bukan Fujo, jangan salah paham!! Suatu kesalahan terjadi antara Mikoto dan Minato. Hal ini menyebabkan banyak pihak terluka, meski itu adalah sebuah ketidaksengajaan. Di sini, Uchiha Naruto yang merupakan...