Four

3.6K 346 26
                                    

Datar, itulah ekspresi Naruto sekarang, padahal dia sudah bilang tidak akan pergi ke sekolah, tapi tetap saja dipaksa, bahkan Naruto sempat memukul Kakashi sampai hidungnya berdarah.

Crack

"Merepotkan saja!" Supit yang dipegang Naruto langsung patah menjadi dua,

"Ayolah, kenapa kau tidak ingin pergi ke sekolah?" Santai Obito,

"Kenapa kau bilang! Terlalu ramai, berisik, menganggu, bisa stres aku ditempat itu!! Ditambah pasti banyak orang yang sok-sokan juga!!" Gerutu Naruto, dia mengambil sendok dan segera menghabiskan sarapannya,

"Cih!" Sasuke semakin kesal saja, padahal Naruto itu lebih muda setahun darinya, tapi kenapa dia harus sekelas dengannya!

"Masalah seperti itu bukan urusanmu bukan, bukannya bersikap cuek sudah biasa bagi seorang Uchiha?" Madara menatap Naruto,

"Betul yang dikatakan kakek, dan lagi.....hehehe" Obito tertawa misterius sambil memainkan jari-jari tangannya,

"Kakashi, pegang Naruto!" Kakashi menarik Naruto dan langsung mengunci pergerakan tangannya, sedang Obito bersiap dengan sebuah sisir dan lain sebagainya,

"Hari pertama sekolahmu harus luar biasa, apalagi kau adalah seorang Uchiha" Obito memotong sebagian poni Naruto yang hampir panjang,

"Lepas atau kukuliti kalian berdua!!" Naruto memberontak dan akan menendang Obito, tapi Kakashi lebih cekatan dan mengunci kaki Naruto juga, mereka berdua sudah bersimpuh di lantai saat ini.

Madara tersenyum tipis melihat tingkah tiga cucunya itu, sedang tiga cucu lainnya hanya menatap datar sepupu mereka yang bertingkah gila itu.

"Kakak perak, kubakar semua bukumu dan untukmu Obito-nii akan kubakar semua topengmu!!"  Teriak-teriakan Naruto sama sekali tidak didengarkan oleh dua orang itu,

"Sebenar lagi selesai, kau pikir dengan poni panjangmu itu kau bisa lolos dari guru kedisiplinan!?" Obito memanfaatkan Naruto yang teralihkan itu dan melepas softlens yang dipakainya,

"Ku bunuh kau setelah ini" tajam Naruto, Kakashi dan Obito langsung melepaskan Naruto.

Coba lihat maha karya mereka yang sempurna ini, rambut pirang keemasannya yang sudah dirapikan, mata merahnya dengan sedikit warna kebiruan, kulit Naruto yang sedikit pucat seperti Uchiha lainnya. Heem, sungguh sempurna.

Ya, kira-kira gini penampilan Naruto(Maaf kalau gambarnya jelek, ini gambar Nis sendiri)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, kira-kira gini penampilan Naruto
(Maaf kalau gambarnya jelek, ini gambar Nis sendiri)


"Kalian menyuruhku sekolah dengan penampilan seperti ini?" Naruto mengerutkan keningnya, dia merebut cermin yang ada ditangan Obito. Naruto menatap matanya yang ada di cermin, rasanya sudah lama sekali sejak dia melihat mata merahnya ini,

"Iya, jadi jika kau memperkenalkan diri sebagai Uchiha Naruto, tidak akan ada orang yang meragukan mu karena kau punya salah satu ciri khas seorang Uchiha, jika kau masih berpenampilan seperti sebelumnya, orang akan mengira kalau kau bagian dari para Namika.....hump" Kakashi langsung membungkam mulut Obito, sementara Naruto masih fokus dengan bayangannya didalam cermin,

"Apa dicermin ini benar-benar aku?" Ucap Naruto. Kakashi dan Obito langsung menatap langsung menatap Naruto, bahkan tiga Uchiha murni dan sang kakek,

"Tentu saja, kau pikir dirimu seperti apa!?"

"Ka-chan bilang aku anak yang sangat manis, dengan tatapan yang lembut dan senyuman yang menenangkan. Aku yang sekarang sama sekali tidak mirip dengan perkataan ka-chan" Naruto menunduk, tatapannya berubah menjadi sendu dan kosong,

"Jangan-jangan selama ini kau tidak pernah bercermin, lalu saat kau menata rambutmu dan memasang lensa kontak mu gimana?" Obito menatap Naruto penuh tanda tanya,

"Aku sudah biasa melakukan itu sejak kecil, jadi tidak perlu cermin segala" jawab Naruto dengan santainya, dia menyerahkan cermin itu pada Obito,

"Lain kali jauhkan cermin dariku, aku jadi merasa bersalah karena tumbuh tidak sesuai harapan ka-chan" Naruto meraih tasnya dan berjalan gontai keluar rumah. Semua orang masih diam ditempatnya, seakan bertanya ada apa dengan Naruto ini.

"Dia benar-benar sangat peduli dengan segala perkataan Mikoto-obachan, ya?"

"Tentu saja, adik pirangku itu adalah anak yang baik, kalau saja jiwa iblis Uchiha dalam dirinya tidak dibangunkan" Kakashi tersenyum dan menatap kosong jejak kepergian Naruto.

Tak lama Sasuke juga meraih tasnya dan segera pergi keluar rumah juga, entah dia berangkat sekolah dengan adik tirinya itu atau dia memilih berangkat dengan mobil lain, lagipula tidak mungkin Naruto mau menunggu Sasuke.



Karena masih awal-awal jadi lebih cept update. Mungkin karena ini cerita lama yang Nis tulis pas luang, jadi eps nya banyak. (psst, sudah sampai eps 9 nulisnya!!)

Jangan lupa vote dan komennya, biar lebih semangat buat up, selanjutnya seminggu 1-2 kali update. Karya Nis yang lain juga perlu untuk dilanjut!!


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






PS : Cuma tambahan aja. Disini Naruto nggak punya kumis kucing, ya!! Terus Kakashi pakek masker pas diluar rumah aja. Obito tetep puny luka di setengah wajahnya dan pakek topeng setengah wajah juga pas keluar rumah!! (bukan topeng lollipop kayak di canon)


Vacío [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang