One

4.9K 382 13
                                    

Anak kecil berumur 13 tahun itu menunduk penuh ketenangan, dia menyembunyikan tangisannya, bahkan tidak ada suara isakan yang keluar dari bibir mungilnya, dia benar-benar anak yang kuat.

Hari ini adalah pemakaman ibunya, Uchiha Mikoto. Banyak orang datang menghantar kepergiannya, bahkan ayah kandung Naruto yaitu, Namikaze Minato juga datang kesana. Naruto tidak memiliki niat sedikitpun untuk memanggil dan menyapanya. Ibunya, yaitu Mikoto, selalu bilang untuk menghindari orang itu apapun alasannya, Naruto adalah anak yang peka dan pengertian, dia mudah memahami kondisi disekitarnya.

Kakak tirinya yaitu Itachi dan Sasuke bahkan sering terang-terangan menatap tak suka padanya, Naruto tahu itu, tapi dia memilih diam dan memendam semuanya sendirian. Sekarang ibunya sudah meninggal, Naruto tidak memiliki seorangpun yang bisa dipercayainya sekarang, dia sendirian.

Hujan turun cukup deras di pemakaman, semua orang menggunakan payung untuk menghalau air hujan dari mereka, tapi Naruto tidak, tidak ada yang peduli dengannya disini, dia tersakiti dan sendirian, hujan ini seperti menggambarkan hatinya yang terluka dan tersiksa atas kepergian Mikoto.


2 tahun kemudian

Semua keluarga Uchiha dikumpulkan disatu tempat, yaitu mansion utama. Bahkan Naruto disuruh untuk hadir disana, sepertinya akan ada hal penting yang harus dibahas.

"Naruto" Naruto mengangkat kepalanya, dia menatap Uchiha Madara selaku kepala keluarga besar ini,

"Ha'i"

"Apa kau ingin tetap tinggal disini atau ikut dengan ayahmu" Naruto diam,

'Apapun alasannya, jangan pernah mendekati pria dengan rambut pirang'

Kata-kata Mikoto terus mengulang di kepalanya, dia akan tetap tinggal disini, dia tidak peduli apa keluarga Uchiha memperlakukannya dengan baik atau tidak, Naruto akan selalu menjadi anak baik yang mendengarkan ucapan ka-chan nya, Mikoto.

"Aku...ingin tetap disini, ka-chan melarang untuk ikut dengan pria dengan rambut pirang" sorot mata Naruto terlihat kosong, dia menatap langsung ruby Madara yang dingin dan begitu menusuk,

"Heh, ku akui keberanian mu, nak" Madara terkekeh, tentu saja semua orang terkejut, Madara baru saja terkekeh hanya karena Naruto, ini benar-benar sebuah kemustahilan.

"Apa kau tahu bagaimana seorang Uchiha bersikap?"

"Uchiha itu egois, tidak dikendalikan, dan Uchiha itu adalah raja" jawab Naruto dengan tenang,

"Bagus"

"Are, Naru-chan kah?" Ucap seorang dengan bekas luka disetengah wajahnya, dia langsung menghampiri Naruto dan memeluknya gemas,

"Aku merindukanmu Naru-chan, apa kau baik?" Obito tidak menghiraukan anggota keluarga lainnya, dia hanya fokus dengan Uchiha bersurai pirang keemasan ini,

"Kau pasti sangat sedih dengan kepergian Mikoto-san, bukan?" Obito melepaskan pelukannya dari Naruto, dia menatap wajah Naruto yang dingin, datar, dan tenang.

"Uchiha Obito!" Obito menoleh maka menatap kakek tua Uchiha itu,

"Hn, kenapa?"

"Beginilah caramu bersikap, kau adalah penerus..."

"Aku sudah bilang kalau aku tidak tertarik 'kan? Kenapa kau masih saja memaksaku!" Obito duduk dengan santainya disebelah Naruto,

"Naru-chan, kau tidak lupa denganku, kan?"

"Aku lupa" Naruto langsung menjawab,

"Heee, Naru-chan jahat sekali" ucap Obito sok sedih,

"Aku benar-benar tidak mengingatmu" Obito bisa melihat aura tidak mengenakkan yang ada disekitar Naruto, anak ini begitu hampa tak berekspresi sama sekali.

"Padahal kita sering bermain bersama, apalagi tawamu yang seperti matahari, terang dan menenangkan" Naruto diam menatap Obito, dia antara ingat dan tidak pada Obito, entah kenapa dia merasa sedikit nyaman di dekat Obito,

"Hn"

"Eeh, kata-kata legend itu akhirnya muncul di mulutmu juga, ya? Bukannya kau bilang kau tidak akan pernah bersikap seperti Uchiha?"

"Aku bukan anak kecil yang kau kenal dulu, aku dan dia berbeda" mata Naruto sekilas terlihat  berwarna menjadi merah, Obito bisa merasakannya.

"Kau mengenalnya Obito?" Tanya Shisui dengan penuh penasaran,

"Tentu saja, Naru-chan itu anak paling manis, imut, baik, penurut, tidak mudah marah dan murah senyum" jelas Obito dengan penuh semangat,

"Aku tidak melihatnya" Itachi menatap Naruto yang dingin, datar dan hampa,

"Baiklah, kalau kalian tidak percaya, akan ku tunjukkan...." Obito mengeluarkan sesuatu dari tas kecil yang dibawanya,

"Taraa!!" Obito dengan penuh semangatnya menunjukkan foto Naruto kecil yang masih berumur 5 tahun,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taraa!!" Obito dengan penuh semangatnya menunjukkan foto Naruto kecil yang masih berumur 5 tahun,

"Imut bukan?"

"Kalian, DIAM!!" Suasana kembali menjadi hening, benar-benar suasana khas Uchiha.

"Aku akan mengatakan, mulai sekarang kalian semua akan tinggal disini!" Semua tampak terkejut,

"Apa maksudmu tou-sama?" Tanya Kagami tidak mengerti,

"Benar oyaji"

"Seluruh orang yang berkumpul disini, mulai sekarang kita semua tinggal disini bersama, tidak ada bantahan!" Madara langsung berdiri diikuti oleh adiknya, lalu oleh semuanya. Jalan pikiran Madara benar-benar tidak bisa ditebak.




Jangan lupa voment ya!!

Vacío [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang