Vacío [Slow Up]

Thirteen

Rev memasang wajah datarnya menatap Sasuke, apa dia berpikir bisa mengawasinya begitu saja!? Dasar manusia lemah. Sasuke membalas tatapan tajam yang dilemparkan Rev padanya,

"Kau pikir bisa mengawasiku seperti itu, aniki?" Sasuke sedikit terkejut mendengar panggilan Rev padanya,

"Huh, aku hanya mengikuti apa yang dikatakan Kakashi" Sasuke mengalihkan tatapannya,

"Benarkah? Tapi aku tidak peduli, lakukan saja sesukamu" Rev berbalik pergi mencari tiga orang pengikutnya (Neji, Shikamaru, Kiba),

"Haah, susah sekali punya saudara sepertinya" Sasuke berjalan gontai menuju ke kelas, baru saja dia masuk untuk menenangkan diri,.....

"Sasuke-kun~" gadis paling menganggu, Haruno Sakura. Sasuke mengabaikan gadis itu dan langsung menuju ke tempat duduknya,

Sasuke POV

"Sasuke-kun~, apa kau mau makan siang bersama hari ini?" Udah deh, kenapa si pinky ini terus mengganggu waktu tenangku, kalau saja dia bukan seorang perempuan, sudah pasti aku akan langsung memukulnya!!

"Seperti biasa Uchiha-sama ini sangat dingin, ya!?" Mataku melirik seorang mayat dengan senyum palsu itu, aku tidak tahu siapa namanya karena aku tidak peduli, tapi kurasa dia punya hubungan dengan keluarga Uchiha, dilihat dari warna mata merahnya yang,...pudar? Apa dia berdarah campuran seperti Naruto? Entahlah, aku tidak peduli!!

"Aku tidak berdarah campuran, tapi memang gen Uchiha milik keluargaku sedikit lemah, jadi kami tidak memiliki warna mata merah gelap seperti itu" dia bisa membaca pikiran atau apa sih!? Aku lalu menatap bet dibahunya, dia ada dikelas B ternyata, entah kenapa aku bernafas lega,

Puk

"Aniki, kenapa kau bicara dengan muka mayat itu!?" Sudah kuduga, pasti dia akan kembali ke kelas cepat atau lambat bersama tiga anak buahnya itu,

"Hn"

"Cih, setidaknya waktu bersamaku bicaralah sedikit lebih mudah dimengerti!!" Dia masih Rev ternyata, kalau Naruto, dia tidak mungkin mempermasalahkan hal ini,

"Hn, terserah" datarku,

"Halo, Uchiha campuran" sapa mayat itu,

"Halo, Uchiha cacat" balas Rev dengan senyuman palsu, aku bisa melihat tataan matanya yang begitu dingin dan menusuk yang ditujukan Rev pada muka mayat itu.

Sasuke POV end

"Kau! Jangan seenaknya bicara seperti itu pada Sai-kun!!" Kesal gadis dengan rambut pirang pucat yang diikat ponytail, Yamanaka Ino,

"Memangnya kenapa!? Kau mau protes??" Rev melangkah maju menghampiri Ino dengan mata merahnya yang menyala,

"Dengar ya! Aku tidak peduli kau siapa, jika kau berani macam-macam denganku....." Rev berbalik dan sedikit melirik pada Ino, ".....shine!!"

Bruk!!

Ino langsung jatuh terduduk karena tekanan yang diberikan oleh Rev, air mata langsung menetes membasahi pipinya. Tentu saja Sai langsung membantu Ino dan membawanya keluar kelas A.

"Aku tidak tahu kalau gadis itu sangat penakut" Rev menatap ketiga temannya yang berkeringat dingin,

"Kalian kenapa juga?? Takut? Tenang saja, aku tidak akan melakukan hal itu pada kalian kok" Rev tersenyum manis, dia lalu menatap kakak tirinya yang menatapnya aneh,

"Itu berlebihan" komentarnya,

"Hahaha, biarkan saja. Dan gadis pink itu, kau pergi sana!!" Usir Rev yang melihat Sakura diam sambil gemetaran didekat meja Sasuke,

"Kenapa? Apa kau tuli!! Pergi sana!" Rev memberi penekanan pada kaliamt akhirnya, tentu saja gadis bersurai merah jambu itu langsung pergi ke tempat duduknya,

"Sasuga ne, Naruto" Kiba menepuk pundak Rev,

"Hahaha, biasa saja" Rev tersenyum dengan raut mukanya yang dingin, tentu saja hal itu hanya disadari Shikamaru,

'Mendoksei, kenapa dia lebih menakutkan dari sebelumnya, tapi yang ini lebih murah senyum sih, hoaaam' Shikamaru menguap lalu mulai memejamkan matanya dan segera menuju ke alam mimpi,

"Shika, sudah tidur saja" Rev tertawa kecil,

"Dia kan memang seperti itu, rusa pemalas" jawab Kiba,

"Kita maklumi saja" Neji fokus membaca bukunya,

"Tumben?" -Rev & Kiba

"Hah?" Neji memasang wajah kebingungan,

"Biasanya kau hanya senyum diam saat membaca, tapi tumben sekali kau mau bicara saat membaca"

"Begitukah?"

"Terserah saja" Rev mengatukkan kepalanya dimeja dan mulai memejamkan matanya,

"Dia malah ikutan tidur" datar Kiba,

"Hn, biarkan saja"

Okey, segini saja dulu ya

Masih setia menunggu 'kan?

Besok ganti cerita lainnya, tunggu aja😁😁