Ketika diri ini ingin berpijar, dengan seenaknya kamu malah menghindar. Meninggalkan memar di hati yang tak kunjung pudar.
『••✎••』
"Makasih."
Pria dengan hoodie hitam menerima uluran helm dari gadis di depannya.
"Lain kali jangan sungkan kalau mau pulang bareng, Aleeya!"
Aleeya Zhalfa, menyorot dingin sepasang mata di depannya.
"Rumah kita beda arah."
Satria menarik tangan Aleeya lembut dan menggenggamnya. Ia tersenyum ketika matanya bertubrukan tepat ke netra coklat di depannya.
"Gue pacar lo!"
"Gue gak mau ngerepotin lo!"
"Gak mau ngerepotin gue atau lo lagi ngehindarin gue, Lee?"
Satria tersenyum miris ketika Aleeya terdiam, seperti meng-iyakan ucapannya. Ia memalingkan muka ke arah rumah minimalis berwarna abu di depannya.
"Sat—"
"Masuk sana mau ujan!"
Aleeya merasa bersalah. Lagi-lagi dia menyakiti perasaan orang lain.
Aleeya tersenyum tipis, "Maaf." Mengurai genggaman itu, membalikkan badan, dan membuka kunci gerbang.
Tak disangka langkahnya tertahan dengan ucapan lirih Satria.
"Jangan kayak gitu lagi, Lee. Kalau bener lo takut ngerepotin gue, gak pa-pa. Gue seneng direpotin sama lo, gue seneng lo manja ke gue, gue seneng ...."
Hening.
"Lo kenapa kayak gini?"
Aleeya menunduk melihat sepatu sekolahnya. Rasa sesak sudah bergumpal di dadanya lengkap dengan mata berkaca-kaca yang beberapa detik lagi akan pecah.
"Gue masuk."
Aleeya berjalan cepat memasuki rumah setelah menutup gerbang dengan posisi wajah menunduk.
Satria menghela napas berat. Ia memakai helm dan menaiki motor besar merahnya setelah memastikan Aleeya masuk ke dalam rumah. Sebelum pergi, ia kembali melihat rumah itu dengan pandangan nanar.
"Apa yang lo sembunyiin?"
『••✎••』
Maaf jika banyak kesalahan, authornya masih belajar.
Aku terima masukkan kalian dalam bentuk apapun^_^Jangan lupa vote dan coment. Biar aku makin semangat!
Ini love buat kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
B E T W E E N
Novela JuvenilAleeya tak tahu. Mencari informasi untuk menguak siapa pelaku di kisah masa lalu seseorang, membuat ia terperangkap. Ia harus memilih antara ini dan itu. Belum lagi, hura-hura yang timbul akibat perbuatannya. Semua menjadi kacau, tak terkendali. "Se...