Aleeya tak tahu.
Mencari informasi untuk menguak siapa pelaku di kisah masa lalu seseorang, membuat ia terperangkap.
Ia harus memilih antara ini dan itu.
Belum lagi, hura-hura yang timbul akibat perbuatannya. Semua menjadi kacau, tak terkendali.
"Se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalimat kejam mengudara dengan bangga. Tak memikirkan bahwa itu telah menjadi cuka bagi luka yang semakin menganga.
『••✎••』
"Oh iya Om. Eum ... aman. Aleeya? Belum, anaknya belum kesini."
"Mungkin macet di jalannya."
"Telponan sama siapa lu?"
Satria menoleh, ada si kembar baru tiba dengan wajah selengaan seperti biasa.
"Bukan urusan lo!" jawab pemuda tinggi itu setelah menjauhkan handphone-nya.
"Pasti lagi nelpon selingkuhannya," celetuk Dina enteng.
Dani berdehem, "Muka jelek begitu berani-beraninya selingkuh."
Disampingnya Dina mengangguk setuju, "Gue cepuin ah ke Aleeya ...."
Satria melotot tak terima hendak melempar handphone bercasing hitam tapi urung karena si kembar lebih dulu berlari memasuki kelas seraya terbahak.
"Bajigur banget dah tuh bocah kembar!"
Mana mungkin seorang Satria Regantara selingkuh. Cowok ganteng dan baik hati hanya butuh dua wanita dalam hidupnya, bunda dan Aleeya. Aleeya sudah menjadi poros hidupnya. Jangankan selingkuh, berpikir untuk melakukannya pun ia tak ada.
"Satria? Nak?"
Suara di ujung telepon membuat Satria buru-buru menempelkan ke telinga.
"Maaf Om, tadi temen Satria iseng banget gangguin," ucapnya menjelaskan.
Terdengar kekehan kecil di sana. "Ya sudah kalau gitu, Om titip Aleeya ya Satria."
"Iya, Om. Om gak perlu khawatir, Aleeya aman bareng Satria."
"Makasih ya, Nak. Maaf Om selalu telpon kamu soalnya Aleeya masih gak mau angkat telpon dari Om."
Satria meringis, "Aaa ... gitu ya, Om?"
"Iya, kamu tolong bujuk Aleeya ya! Om kangen sama anak Om."
"Satria coba ya, Om. Eung, itu Aleeya-nya udah dateng."
"Oh yasudah Om tutup ya telponnya. Makasih ya, Satria!"
Satria mengulas senyum ketika bertatapan dengan Aleeya di seberang sana. "Sama-sama, Om."
Panggilan terputus. Buru-buru ia masukkan Hp ke saku celana karena Aleeya mendekat ke arahnya.