02:00

329 72 7
                                    

- 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐤 𝐒𝐮𝐚𝐬𝐚𝐧𝐚 -

Ruang bermain dipenuhi oleh teman-temannya. Irana duduk di kursi yang berada di pojok ruangan, melihat anak-anak lain sedang berkreasi. Dikit lagi tiba perayaan umat yang mana Irana nggak menjadi bagian untuk merayakan, kata Bunda sih gitu.

Sama halnya dengan Guntur yang kini berada di sebelahnya. Tumben sekali dia nggak ngoceh atau usil kepadanya. Mungkin sedang kesambet, ya sudah biarkan saja nanti juga balik lagi.

Mulai lusa kindergarten akan libur musim dingin. Belum ada salju yang turun, meski begitu Irana menantikannya dengan sangat, nanti ia bisa main salju bersama Elrano - kakak laki-lakinya. Musim dingin Bunda juga memasak berbagai macam makanan untuk diberikan kepada tetangga, Irana biasanya ikut membantu mencetak kukis bentuk hati.

Setiap musim dingin ia selalu suka, Irana bisa memamerkan mantel yang setiap dua tahun berganti. Sebab Ayah selalu membeli sepasang mantel baru di bulan Agustus - untuk Elrano juga. Sudah jadi ritual dari Ayah dan Bunda, katanya agar dua tahun sekali punya suasana baru. Tapi tahun ini nggak pakai mantel baru sebab tahun kemarin Ayah telah membeli mantel berwarna merah jambu dengan gambar buah ceri di kiri atas mantel.

"Irana."

"Apa?"

"Aku liat di berita, tahun ini kita nggak bakal ada salju yang turun," ujar Guntur dengan wajah serius.

"Bohong."

"Kamu tanya aja sama Ibu aku."

"Nggak percaya, Guntur tukang bohong soalnya."

"Ada di berita, masa berita bohong." Guntur menatap temannya yang mulai goyah. "Kamu nggak bisa main salju sama Kak El, dong. Nggak bisa buat manusia salju di halaman apartemen."

"Nggak! Ada kok nanti!"

"Yaudah kalau nggak percaya."

Sesaat kemudian Ms. Amanda sudah sibuk menenangkan Irana yang mengaum seperti bayi singa - menangis.

__

Irana menggenggam erat tangan Elrano. Di sisi satunya, Guntur juga menggenggam tangan Elrano. Irana nggak suka, tapi kalau dia marah nanti Kak El akan melepas tautan tangan mereka.

Guntur benar-benar merusak suasana! Mengambil kue stroberinya saat istirahat tadi, lalu mengambil pensil gambar jerapah miliknya saat sedang menggambar. Dan sekarang, Guntur juga merebut Kak El!

"Kalian ini berantem mulu." Elrano akhirnya memecahkan kesunyian di setapak jalan. "Nanti jadi temen loh."

"Ih, nggak mau!" Irana menolak dengan nada lantang.

"Aku juga nggak mau temenan sama anak cengeng. Bwek!" Guntur menjulurkan lidahnya dan berlari lebih dulu, melepas genggamannya dengan Elrano.

"Irana, minta maaf sama Guntur nanti."

Tuh kan! Kak El kayaknya lebih sayang Guntur daripada dirinya. Menyebalkan!

[]

DEER'S

Aku kebiasaan banget update malem-malem:")

Ribut mulu nih Guntur sama Irana:( Nanti jodoh :p eh upss😬

Gimana gimana? Suka karakter mereka di sini nggak?

Hope you enjoy!

Jangan lupa vote dan komen yap!

✔️when i realizedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang