— 𝐏𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐔𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐈𝐫𝐚𝐧𝐚 —
📍Vancouver, 2005
Irana nggak bohong soal ucapannya. Terbukti sekarang orang-orang terheran-heran karena Guntur nurut dengan ucapan Irana, bahkan ibu Guntur nggak percaya. Bisa dibilang selama tiga bulan ini Guntur mengalami perubahan yang signifikan, dari anak nakal yang usil menjadi lebih penurut dan pendiam, meski usilnya nggak pernah hilang, sih.
Irana sedang duduk manis menunggu teman-temannya datang ke pesta ulang tahunnya. Guntur sudah berada di rumahnya sejak ditiupnya balon pertama oleh Kak El. Anak laki-laki itu ikut membantu Kak El meniup balon, sedangkan Irana sedang membantu Bunda membuat kue.
Pesta ulang tahunnya akan diadakan lima jam dari sekarang. Masih ada waktu buat mempersiapkan segalanya. Pesta Irana nggak mewah kayak temannya yang katanya ayahnya punya pabrik mainan itu, namun Irana senang karena bisa mengadakan pesta kecil.
DUAR!
Irana hampir saja terjatuh dari tangga kayu kecil yang biasa digunakan untuknya bisa menggapai meja ketika memasak. Irana menoleh ke arah Guntur dan Kak El berada.
"Ih, Guntur kamu sengaja, ya?!" Irana berteriak. "Udah empat balon yang meledak."
"Enggak! Aku nggak sengaja sumpah!" Guntur menggeleng-geleng lucu dengan wajah serius. "Dia meledak sendiri!"
"Mana ada meledak sendiri?! Bohong!"
"Udah, udah. Guntur nggak bohong, Rana. Balonnya meledak sendiri tadi," jelas Elrano menyudahi keributan ini.
Ya, mereka memang jadi berteman, tapi soal keributan itu sudah jadi makanan sehari-hari yang dilahap Elrano setiap dia menemani dua sahabat baru ini.
Irana terdiam karena Elrano nggak mungkin bohong. Akhirnya dia kembali fokus membantu Bunda yang tampaknya sudah lelah dengan keributan kecil, mengingat Guntur lebih sering main ke rumah sekarang karena ibu Guntur selalu menitipkan Guntur ke rumah.
"Awas aja kalo ada balon yang pecah lagi karena ka—"
DUAR!
"GUNTUR!"
"Bukan aku sumpah!"
__
"Udah, Irana, jangan nangis lagi." Guntur kebingungan melihat Irana yang sedari tadi nggak berhenti menangis. "Kak El sama Bunda lagi beli kue baru."
Nggak ada jawaban dari Irana, dia masih terus menangis sesegukan. Akibat dari kecerobohan Elrano dan Guntur yang main kejar-kejaran saat Irana sedang membawa kue, terjadilah pertumpahan kue ke lantai, dan nggak berapa lama dari itu Irana menangis kencang tanpa ampun.
"Tapi itu beda Guntur! Aku maunya buat sendiri!"
"Temen-temen sebentar lagi dateng, kalau buat waktunya nggak cukup." Guntur menjelaskan.
"Iya, aku tau! Makanya kamu harusnya nggak main lari-larian sama Kak El!"
"Iya, aku minta maaf. Tapi udah terjadi, aku harus apa?"
"Nggak tau ah sebel."
Guntur kehilangan akal untuk membuat Irana berhenti menangis. Seketika ia melihat sekeliling, siapa tahu ada yang bisa dilakukan.
Ah, itu dia!
"Halo Irana!"
"Apa?!"
"Nengok dulu, dong."
"Nggak."
Guntur menyentuh pundak Irana. "Halo Irana! Perkenalkan nama aku Winnie the Rabbit."
Irana menoleh, melihat boneka puppet di tangan mungil Guntur. Boneka kelinci berwarna kuning. "Ih, harusnya kan Winnie the Pooh."
"Masa kamu nggak liat ini hewan apa? Kamu nggak lupa yang diajarin Ms. Eliza, kan?"
"Inget lah!"
"Oke, kalau inget kamu harus dengerin kata-kata aku ya, Irana!" Guntur kembali memainkan boneka di tangannya.
"Kata Mr. Guntur, Ms. Irana jangan nangis nanti mukanya jelek." Sontak Guntur meringis karena dipukul oleh Irana. "Makanya jangan nangis, katanya nanti Mr. Guntur mau nemenin Ms. Irana bikin kue buat dibawa ke sekolah dan dikasih temen-temen hari Senin nanti."
"Beneran, Winnie? Guntur bilang gitu?"
"Iya, makanya Ms. Irana jangan nangis lagi ya. Kalau nggak nanti Mr. Guntur ikut sedih."
"Oke, enggak."
"Janji?"
"Janji."
[]
DEER'S
OMG! Aku nulis apa ini?!
Aku malu sendiri nulisnya 😳
Sampai sini ada yang udah menumpang kapal Guntur-Irana?! Kalau ada, kalian berdosa banget nge-ship anak kecil ingusan🙃 Gak deh AHAHAHAHAH. Ship aja ship! Harus!
Btw kemaren aku lupa kasih judul🥺 tapi hari ini udah kok hehe. Nggak lupa lagi :)
Hope you enjoy it!
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️when i realized
Fanfiction🏅The winner of JMM WEEK (Fanfiction). Irana membenci Guntur! Entah guntur di langit atau Guntur yang selalu mengintilinya setiap waktu hanya untuk mengusilinya. Intinya, Irana benci Guntur apa pun yang terjadi. [JINRENE LOKAL] ©Short Story by BBYD...