Berhasil, aku pun segera menuju ke alamat yang di kirim kan orang tersebut.
•
•
•
•
Kini aku sampai ke alamat yang dikirim oleh orang yang tidak ku kenal tersebut. Ternyata alamat tersebut mengantarkan ku pada rumah yang sangat besar dan tua. Tanpa berfikir aku pun masuk ke dalam rumah dan
Pria 1:" Apakah kau yang bernama y/n?"
Y/n:" Ya,aku yang bernama y/n."Aku sedikit ketakutan melihat pria yang menanyakan ku ini. Tapi, aku berusaha keras untuk menutupi ketakutan itu dengan menjawabnya dingin
Pria 2:" Kau yakin datang sendiri, Kalau kau melanggar kau tahukan ?"
Y/n:" Ya"
Pria 1:" Baiklah, mari ikut aku akan ku antarkan kau kepada bos"
Pria tersebut mengiringku masuk kedalam dan aku pun mengikutinya. Ternyata, bayangan diluar tak sama seperti di dalam. Aku melihat beberapa barang mahal dan antik.
Y/n pov:" Hah!? Tidak mungkin ada lukisan monalisa disini. Apa itu palsu? Kalau pun itu palsu aku rasa itu sangat mahal."
Tiba-tiba pria yang mengiringku ini mengeluarkan suara yang membuatku terkejut.
Pria 1:" Kau tidak boleh sembarangan mengamati setiap barang yang ada disini. Kalau kau masih ingin pulang sebaiknya jangan."
Y/n:" Baik" hah? Ini betul pengawal dari bos yang akan ku jumpai ini. Aku rasa dia baik dan perkataannya membuatku.....Eh, tidak boleh percaya kepada orang yang baru saja dikenal apa lagi aku masih tidak tahu alasan orang itu memanggilku kesini.
Pria 1:" Bos berada di dalam dan hanya boleh kamu yang masuk ke dalam." Langsung meninggalkan
Aku membukakan pintu yang berada di hadapanku. Apa ini!? Ruangan yang menyeramkan sangat gelap hanya ada lilin sebagai alat penerang ruangan. Samar-samar melihat ke arah kursi besar yang berada di tengah ruangan.
??:" Aku pikir kau tidak akan datang. Setiap wanita akan berfikir berulang kali untuk menerima ajakan dari orang yang tidak dikenal. Ya...Karena kau sudah tahu tujuan mu datang kesini untuk menyelamatkan ayahmu yang tidak bertanggung jawab itu. Bisa di bilang kau itu gadis yang berani. Sekarang perlahan mendekatlah kemari ini gelap kau tidak bisa melihat kan? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan terkait ke datanganmu kemari"
Y/n pov:" Yaelah,ini bos hidup di zaman victoria ya? Jelas gelap, siapa suruh taruh lilin buat jadi cahaya mana sedikit lagi. Zaman sudah maju kenapa tidak pakai lampu saja."
Sampai tepat dihadapan pria tersebut
*Pintu tertutp
Y/n:" Kenapa pintunya tiba-tiba tertutup!? Hei, apa yang kau rencana kan?." Menarik kerah pria tersebut
Araki:" Sudah lama aku mengenalmu. Aku tidak menyangka kau juga bisa kasar jika menghadapi bahaya ternyata. Bagus."
Ini orang maunya apa sih, dari tadi puji-puji terus. Apa dia lupa tujuannya menyuruhku untuk datang kesini?
Y/n: *Melepas genggaman "Baiklah, sekarang di mana ayahku dan kenapa kau mengancam ayahku sehingga kau menyuruhku datang kemari."
Araki:" Buru-buru sekali kalau aku jawab semua kau akan kembali"
Y/n:" Maksudmu?"
Araki:" Maksudku, aku tidak melakukan apa-apa kepada ayahmu. Malah...kamu harus berterimakasih karena aku menyelamakan ayahmu yang sekarat itu"
Y/n:" Bagaimana dengan keadaannya?" Cemas
Araki:"Hmmm? Aku pikir jika kau sangat membenci ayahmu. Tapi,kenapa kau sangat cemas? Bukankah dia selalu berbuat apa saja tanpa tahu dampaknya untuk keluarganya?"
Y/n:"...."
Araki:" Aku betulkan? Jadi untuk apa kau mengkhawatirkan orang semacam itu. Bukannya lebih bagus jika dia mati?"
Y/n:" Benar jika aku membencinya. Tapi bagaimana pun ia tetap ayahku, tidak bisa dipungkiri bahwa aku adalah anaknya karena darahnya mengalir di dalam tubuh ini."
Araki:" Aku pernah mendengar ini sebelumnya tapi dia mana ya....ah, Amatsuki ya benar dia"
Hubungan amatsuki dan keluarganya bukannya baik-baik saja? Kenapa aku malah memikirkan itu. Sekarang fokus tujuan datang kesini.
Y/n:" Tujuanku datang kemari adalah untuk mencari ayah ku dan dia tidak ada disini. Sekarang aku tidak punya urusan disini." Kembalikan badan dan pergi
*Memeluk dari belakang
Araki:" siapa yang menyuruhmu untuk pergi dari sini?"
Y/n:" Hei, lepaskan aku ! Setelah kau berbohong tentang keberadaan ayahku. Aku masih bisa memaafkan mu"
Araki:" Seharusnya kau yang meminta maaf kepadaku karena sudah menolak ku dan bertunangan dengan amatsuki"
Y/n:" Kenapa kau harus minta maaf? Itu kan kehendakku"
Araki:" Aku yakin, kau bertunangan karena ada hubungannya dengan ayahmu kan?"
Y/n:"...."
Araki:" Ternyata aku benar, berapa jumlahnya aku ku bayar semuanya dengan begitu kau tidak perlu bertunangan dengannya" menggenggam kedua lenganmu dengan keras
Y/n:" Sakit"
Araki:" Ah...maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakitimu" melepaskan genggamnya
Y/n:" Sudah aku katakan itu keputusanku. Jadi kau tidak perlu mencampuri urusan kehidupanku"
Araki:" Ha...begitu ya? Kalau begitu minum lah segelas teh ini sebelum kau pergi. Kau pasti hauskan?"
Y/n:" Tidak perlu"
Araki:" Jika kau tidak meminumnya kau tidak boleh keluar dari sini."
Aku pun langsung menyambar minuman yang araki siapkan untukku agar aku segera pergi meninggalkan tempat ini.
Y/n:" sudah selesai. Sekarang aku pergi" jalan beberapa langkah
*Pingsan
Araki:*menangkap tubuh mu yang tumbang" Perempuan yang bodah bisa-bisanya di bodohi dengan sangat mudah. Pada awalnya, tujuanku memanggilmu kemari agar kau bisa bersamaku terus"
Mina:" Duh, Araki terlalu menghayati perannya jangan terlalu serem dong. Takut."
Araki:" Siapa?:
Mina:" Idih, masa lupa sama yang buat ni book ? Aku ganti posisi mu ya!?"
Araki:" maaf Mina bercanda. Jangan dong masa mau pecat orang di hari natal? Dosa tahu"
Mina:" huh_-"
Yoshi, minna genki?
Eh...ini natalkan ya? Apa saja yang kalian lakukan untuk menghabiskan malam natal?
Hehehe 🤭
Kepada readers mina ucapkan🎅🎄 'MERRY CHRISTMAS'🎅🎄
sekian untuk episode kali ini.
Arigato~
Jaa mata ashitaHOHOHO🎅🦌🎄🎁
KAMU SEDANG MEMBACA
[Story In My Life] MAFUMAFU×READER'S×AMATSUKI
FanfictionY/n seorang mahasiswi, teman semasa kecil Mafumafu. Semenjak mafumafu melakukan profesi menjadi seorang utaite, y/n tidak saling berkomunikasi dengan nya. Kecelakan berat dan mengalami amnesia... Keluarga y/n juga memiliki hutang dengan perusahan te...