MITSUKETA

254 30 0
                                    

"Sial! Aku lagi-lagi melewatkan jam makan malamku, padahal dokter hatsumi sudah memarahiku. Tidak aku tidak mau dimarahi lagi."

Aku pun segera berlari menuju dapur. Aku mencari sesuatu untuk ku makan di kulkas.

"Kulkas pun kosong? Baiklah aku akan pergi ke toko di kemarin. Sekalian membeli beberapa makanan untuk si kecil~"

Kemudian,suara petir mengejutkanku saat itu juga. Aku pun tidak punya pilihan lain jika tidak ingin dimarahi oleh dokterku yang disiplin itu.

Aku mengambil payung dan memakai mantel hujanku. Di toko itu aku mrngambil beberapa mie instan,roti,dan dog food.

"Ah!!! Hampir aku lupa, dokter selalu mengingatkanku agar memakan buah dan sayur setiap hari."

Teringat akan hal itu aku pun memasukkan sayur dan buah ke dalam belanjaanku. Selesai berbelanja aku membayarnya ke kasir.

Di tengah jalan, aku melihat seseorang yang sangat familiar di mataku untuk memastikannya aku mendekat kearahnya. Ternyata benar orang itu adalah mafumafu.

"Hei?! Mengapa kau tidak memakai payung saat hujan deras begini. Kamu akan sakit loh." Menyodorkan payung itu ke arahnya

Namun, Mafumafu hanya melihat ke arahku dengan tatapan kosong. Aku yang merasa khawatir pada tingkah lakunya mengajak dia kerumahku.

Keadaannya saat ini benar-benar kacau. Ditambah lagi dengan ekspersi di wajahnya sangat menyedihkan. Aku pun mengajaknya untuk masuk kedalam.aku meletakan belanjaan tadi di atas meja dapur.

"KAMU TAHU APA YANG KAU LAKUKAN TADI?."

aku sangat khawatir, karena dilakukannya sangat bodoh. Entah mengapa aku tak ingin jika dia jatuh sakit.

"Maafkan aku."

Aku pun menghela nafas dan pergi ke kamarku dan mengambil baju adikku yang dititipkannya kemarin.

"Ini pakaiĺah, ini baju adikku mungkin ini pas untukmu. Kau dapat menggunakan kamar mandiku jika kau mau."

"Baiklah."

Ketika dia mandi. Aku pun memutuskan untuk memasak dan membuatkannya lebih untuknya.
Kini mafumafu sudah selesai mandi.

"Kau tidak mengelap rambutmu dengan benar. Mari aku bantu."

Mafumafu hanya diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mafumafu hanya diam. Ketika aku menawarkan diri untuk membantunya.
Suasana saat ini sangatlah hening aku pun mencoba mencairkan suasana dengan menawarkannya makanan yang kumasak tadi.

"Aku memasak tadi, aku sengaja membuatkannya lebih untukmu. Tolong diterima ya. Ini juga dapat meningkatkan suhu tubuhmu."

Lalu, aku mengajaknya ke dapur.

"Aku harap ini sesuai dengam seleramu." Sambil menyodorkan makanan dan sup kepadanya.

"Itadakimasu."

Aku pun melihatnya membulatkan matanya seolah-olah dia terkejut.

"Kenapa? Ini tidak sesuai dengan seleramu? Apakah ini tidak enak?."

"Tidak, masakan ini sangat lezat. Terimakasih karena kau sudah membuatkannya untukku."

Aku pun tersenyum. Dengan ucapnya dengan mengatakan 'terimakasih' kepadaku.

"Mafumafu-san, apa yang kau pikirkan tadi? Sehingga kau berjalan di tengah hujan tanpa payung?."

Mafumafu hanya terdiam.

"Maaf aku sudah pancang untuk menayakan hal itu, terlebih lagi aku ini hanyalah orang yang kau kenal."

"Tidak apa-apa. Aku hanya sedang melamun tadi." Senyum yang dipaksakan.

Jam sudah menujukkan angka 1 subuh. Selesai makan mafumafu berpamitan denganku dan mengucapkan terimakasih, tapi aku masih khawatir karena stress siapa pun bisa melakukan hal yang lebih dari itu

Minarika:ada apa dengan 'senpai' ku di sini.T_T

Liki:sepertinya dia perlu semangat.•○•

Minarika:gabante kudasai mafumafu senpai.(~□~)

Mafumafu:berisik! Kamu sendiri yang membuat alur seperti ini.

Minarika:(•□•!) Gomen. Cabut*

Liki: silahkan singgah ke cerita lain minarika berjudul 'magical of love' ya~

Minarika:mohon bantuannya mina-san dengan mengvote ya~, agar aku tetap semangat.

♡♡♡.

[Story In My Life] MAFUMAFU×READER'S×AMATSUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang