Setelah Satria pergi Nara masuk ke dalam apartemen dan ia langsung berjingkrak kegirangan,ia tak menyangka jika Satria akan semanis itu mengucapkan selamat malam padanya.
"Gue harus kasih tahu Syfa besok" gumam Nara sambil membersihkan wajahnya dari makeup.
Setelah itu ia masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya lalu ia naik ke atas kasur untuk menikmati mimpi indahnya.
***
Pukul enam pagi Nara terlihat masih tidur tapi tak lama tidurnya terganggu bukan bukan karena cahaya matahari tetapi karena bel apartement yang terus berbunyi.
Dengan malas ia bangun dan melihat Syfa yang sudah berdiri dengan senyum lebar tanpa dosa.
"Hai sist,gue mau ajak lo ke pameran lukisan buat tugas gue" ujar Syfa menyelonong masuk meninggalkan Nara yang masih mengumpulkan nyawanya.
"Lukisan apaan sih,kan lo tahu gue tuh boring banget sama tempat kaya gitu" balas Nara menyusul Syfa di dapur.
"Ga akan boring sist, percaya deh udah sana mandi terus sarapan" suruh Syfa sambik memakan roti isinya.
"Hmm" gumam Nara masuk ke dalam kamar untuk mandi.
Nara keluar dengan rok panjang dan kaos berwarna hitam,rambutnya ia ikat asal lalu ia hanya memakai bedak dan lip blam.
"Yuk" ajak Nara membuat Syfa memandangnya dari atas ke bawah.
"Gembel mana lo,yakin mau pake ni baju gak nyesel nanti?" tanya Syfa tak percaya
"Enggak,udah yuk buruan gue mau habisin nih hari buat tidur" tegas Nara.
"Gue yakin lo bakal nyesel" ulang Syfa mengambil kunci mobil dan menyelonong keluar apartement Nara.
Setelah hampir satu jam berkendara akhirnya mereka tiba di gedung pameran,ini bukan pameran lukisan saja tapi banyak karya seni lainya.
"Fa gue mau liat pameran gerabah dari tanah liat ya" ujar Nara yang diangguki saja oleh Syfa.
Walaupun berdesakan akhirnya ia bisa melihat pameran gerabah dan kebetulan sang pemilik sedang memperlihatkan cara membuat sebuah guci kecil.
Dengan serius ia memperhatikan pemilik stand itu.
"Yang mau coba silahkan ada lima tempat buat yang coba" ujar pemilik itu menunjuk alat pembuat gerabah lainya.
Dengan cepat Nara langsung duduk di salah satu kursi dan memakai celemek lalu mulai membuat sesuatu dari tanah liat.
Saat sedang asik membuat guci telinga Nara mendengar suara yang sangat di kenalinya dan ia langsung menoleh.
"Mas Satria" panggil Nara sambil melambaikan tanganya
Satria yang melihat itu langsung menghampiri Nara,
"Sebentar ya bro gue ke sana dulu" pamit Satria pada pemilik stand"Yoi bro,santai aja nikmati dulu aja" balas pemilik Stand yang tak lain teman Satria, Riki.
"Kamu ngapain disini?" tanya Satria saat sudah sampai di pinggir Nara.
"Tadinya nganterin Syfa liat lukisan tapi aku liat ada yang buat gerabah jadi kesini deh" jelas Nara dengan tersenyum
"Kamu suka bikin sesuatu dari tanah liat?" tanya Satria
"Suka banget makanya aku ambil seni rupa,soalnya aku suka bikin kaya gini" Nara menatap Satria dengan mata bebinat membuat Satria termenung.
"Minggu depan saya mau ke jogja mau ikut? kebetulan saya kenal beberapa pengerajin gerabah" tawar Satria yang langsung di sambut senyum lebar dari Nara
"Mau banget,makasih mas" senyum Nara makin lebar
kesempatan tidak datang dua kali maka manfaatkanlah.
'Cantik,cantik banget boleh gak kali ini aku cari kebahagian aku sendiri Karin' Bantin Satria yang masih menatap Nara.
"Mas daripada berdiri terus mending sini duduk bareng aku" Nara sedikit menggeser tubuhnya.
Baru saja ia akan duduk namun ponselnya berbunyi dan tertera nama Karin.
"Iya karin,kamu mau pulang ya udah tunggu aku di parkiran" ujar Satria lalu mematika panggilanya.
"Saya duluan ya,kamu hati-hati pulangnya" pamit Satria meninggalkan Nara yang terdiam.
"Bego,dia udah punya pacar tapi lo malah ngerep cuma karena dia ngucapin selmat malem dasar cewe bego lo Nar" gumanya entah pada siapa.
****
Dasar bego si nara😅😅😅
Jangan lupa vote komen
Sorry for typo dan keabsurdan cerita ini
Love
ViadoaNeng Nara yg tetap tersenyum walau dongkol
Satria yang gak peka cuy
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Om Pilot!
RomanceKinara Wijaksono seorang model terkenal yang menyukai kakak dari sahabatnya sendiri.Seorang pria tampan beprofesi sebagai pilot dan sifatnya yang dingin membuat Kinara tergila-gila.