Nara hanya termenung sejak ia tiba di hotel sedangkan Syfa bingung harus bicara apa jadi dia memilih diam saja.
"Gue harus gimana Fa?" tanya Nara membuat Syfa menoleh dan menatap Nara.
"Kalo boleh gue egois gue minta lo bertahan sekali lagi" ujar Syfa sedangkan Nara hanya diam.
"Lo tahu kan tentang mereka?" tanya Nara membuat Syfa mengangguk mau tak mau.
"Gue ngerasa di bohongin sama lo,tapi gue gak bisa marah sama lo soalnya gue gak ada temen curhat lagi" ujar Nara dengan lirih.
Syfa langsung memeluk Nara yang sudah mulai terisak,"maafin gue,maaf gue bingung mau kasih tahu lo gimana,gue tahu lo sayang banget sama mba Nana"
"Sakit Fa,sakit banget rasanya gue mau ngilang aja dari sini" ujar Nara sambil terisak.
"Jangan nanti gue kesepian,siapa yang mau kasih gue makan" balas Syfa ikut terisak tapi perkataan Syfa membuat Nara terkekeh pelan.
"Lo kaya bego" kata Nara sambil terkekeh tapo air matanya terus mengalir.
"Tahu gue juga tapi gue lebih suka di traktir lo"
"Sahabat laknat lo" ejek Nara membuat mereka berdua tertawa walau masih terisak-isak.
......
Pagi ini Nara sudah terbangun,ia kesulitan tidur bahkan ia hanya tidur dua jam.Pikiranya terus melayang pada kejadian itu,mungkin sudah waktunya ia menyerah.
Ia sedang sarapan dengan sereal kebetulan Syfa sedang keluar untuk survie tempat untuk nanti ia pemontretan setelah itu ia akan pergi ke Bali untuk menangkan dirinya.
Ting...tong...ting..tong..
"Siapa sih?,gak tahu apa orang lagi mager" gerutu Nara saat mendengar suara bel terus berbunyi dengan malas ia berjalan menuju pintu.
"Kinar..." suara lirih itu langsung menyapanya saat ia membukan pintu.
"Ngapain mas?" tanya Nara dengan dingin.
"Saya bawa sarapan,bubur ayam kamu suka kan?" balas Satria sambil menunjukan kresek berisi dua sterofoam berisi bubur ayam.
"Gak,udah sarapan bawa lagi aja aku udah kenyang" jawab Nara menatap bungkusan itu tanpa minat.
"Kalo gitu temenin saya makan,jam sembilan saya udah harus terbang" Nara hanya melongo saat Satria menyelonong masuk begitu saja.
"Mas ngapain masuk,keluar sana bukannya kemaren kamu mau dinas" usir Nara namun tak di hiraukan oleh Satria.
"Sendok dimana Kinar?" tanya Satria dengan muka polosnya tanpa memperdulikan omelan Nara.
Nara menarik napas dan menghembuskannya kasar lalu ia berjalan ke arah dapur dan mengambilkan Satria sendok.
"Abis ini pergi,aku mau pemotretan" ujar Nara memberikan sendok pada Satria
Satria menerima sendok itu dan duduk di salah satu kursi,"Duduk Kinar nanti kamu cape berdiri terus" titah Satria
"Gak sudi duduk berdua sama kamu" balas Nara tajam.
"Kamu suka bubur diaduk apa enggak,kalo saya suka diaduk" tanya Satria random.
Nara menatap Satria aneh tidak biasanya pria itu melemparkan pertanyaan random seperti ini.
"Apaansih random banget" ujar Nara dengan wajah yang masih di tekuk.
"Udah cepet makannya aku mau pergi" suruh Nara dengan nada kesalnya.
Satria menatap Nara lalu menarik lengan gadis itu hingga ia jatuh di pangkuanya,"Duduk saya bilang Kinara" ujar Satria dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Om Pilot!
RomanceKinara Wijaksono seorang model terkenal yang menyukai kakak dari sahabatnya sendiri.Seorang pria tampan beprofesi sebagai pilot dan sifatnya yang dingin membuat Kinara tergila-gila.