Part 2

1.3K 169 5
                                    

Sudah seminggu sejak makan malam bersama,Nara sudah kembali ke aktivitasnya yaitu kuliah dan modeling.

Seperti saat ini ia baru saja selesai pemotretan brand kencantikan dan tentu saja di temani Syfa sahabat sekaligus manager nya.

"Sis,lo free sampe dua hari ke depan ya" info Syfa yang baru masuk ke dalam ruangan sambil membawa makanan.

"Makan dulu Nar,lo belom makan kan dari tadi" ujar Syfa melatakan pasta di depan Nara

"Gue enggak laper Fa,buat lo aja deh" tolak Nara

"Ga laper gimana sih,lo dari pagi sampe nih sore mau malem cuma makan roti sama minum susu doang" omel Syfa,Nara hanya diam saja karena sudah biasa.

Tringg....

Omelan Syfa terhenti saat hp-nya berbunyi ia segera melihat pesan yang di kirim kakaknya Satria.

Ia membacanya dan tersenyum penuh arti lalu mengetikan balasanya dengan semangat.

"Kakak gue nunggu lo tuh di parkiran" ujar Syfa membuat Nara menoleh.

"Kok gak langsung bilang ke gue sih?" tanya Nara dengan nada tak terimanya.

"Ya lo ingat gak, ada tukeran nomer handphone sama kakak gue?" Syfa balik tanya.

Nara hanya meringis karena ia sama sekli belum punya nomer Satria.

"Boleh telpon kakak lo gak,gue mau ngomong" pinta Nara

"Ngerepotin lo jadi orang" walau begitu ia segera menelpon kakaknya.

"Halo,Fa dimana kamu sama Kinar?" tanya Satria begitu tersambung

Nara langsung merebut telpon Syfa sambil tersenyum.

"Halo mas"

"Oh,Kinar kamu masih lama enggak?"

"Enggak kok,mas parkir dimana biar aku nyusulin"

"Di lobi saya tunggu kamu,cepet"

Belum Nara menjawab telponya sudah di rebut lagi oleh Syfa.

"Ya udah kak,lo balik aja sama Nara duaan gue masih harus ngurusin kontrak,oh ya jangan lupa kasih nih upik abu makan ya udah bye" Syfa memutuskan sambunganya sepihak.

"Lo gak ikut balik?" tanya Nara

"Gue masih harus makan-makan sama kru sebagai ucapan terimakasih" Nara hanya menganggukan kepalaya mengerti.

"Pake kredit card lo ya" ujar Syfa dengan senyum lebarnya.

Nara hanya mendengus kebiasaan dia yang menjanjikan makan-makan tapi Nara yang harus bayar alasanya sih image baik.

"Nih buat makan-makan aja loh" ujar Nara memberikan kartu kreditnya.

"Iya ngerti gue,udah sana cepetan sebelum kakak gue lumutan"

"Gue masih okay kan?" tanya Nara merapikan rambutnya.

"Cantik paripurna udah gih sana" Syfa mendorong pelan Nara keluar ruangan.

Di dalam lift Nara mencoba menenangkan dirinya karena sedari tadi jantungnya berdebar kencang.

"Aduh jantung gue tercinta kerjasama dong jangan kaya gini" gumam Nara pada dirinya.

Belum juga bibirnya kering pintu lift sudah terbuka dengan gugup ia berjalan mengahampiri Satria yang entah mengapa malam ini ia terlihat gagah dengan kemeja hitam yang lenganya di gulung hingga sikut dan jangan lupa rambutnya masih rapi.

"Hai mas udah lama?" tanya Nara basa-basi.

"Lumayan,buruan saya cape banget mau istirahat" balas Satria sebelum melengos dari hadapan Nara.

I Love You Om Pilot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang