BAB 9

927 120 5
                                    

Nara hanya terdiam otaknya masih loading terhadap kejadian yang baru saja ia alami.

"mas maksudnya ini apa?"tanya Nara pelan karena ia takut ini hanya harapan semu yang lagi-lagi di berikan Satria.

"Nara saya tahu ini sulit tapi ayo mulai saat ini menjalani sesuatu yang pasti" ujar Satria membuat Nara binging dengan maksud satria itu.

"ha?"

Satria menghela napas kasar dan menyentil dahi Nara pelan,"ayo jalani semua dengan jujur dan saya akan membuka hati untukmu"

"okay,tapi aku mau jangan ada lagi foto Karin walaupun punggungnya doang" balas Nara cepat.

"baiklah"

"dan mas Satria harus pajang foto aku yang cantik kuadrat ini,nanti aku kirim fotonya" ujar Nara sambil terkekeh

"baiklah tapi aku mau foto yang bagus dan istimewa" Satria ikut terkekeh dan memeluk Nara erat,entah bagaimana perasaanya sekarang ia juga bingung mendeskripsikanya di satu sisi semua tentang Karin masih menghantuinya di sisi yang lain ia sangat ketakutan kehilangan Nara. Gila memang tapi biarkan saja ia ikuti alur yang di buat.

"ayo keluar tapi kamu ganti baju dulu,aku akan terbang sebentar lagi jadi aku harus ke airport sekarang buat pengecekan" Satria melerai pelukannya lalu melihat jam tangannya.

"okay,hati-hati" ujar Nara lalu mengambil tangan Satria dan menyalaminya

"kenapa kamu salim Nara bahkan Syfa enggak pernah" tanya Satria bukan berarti ia tidak senang,ia sangat senang tapi ini hal yang baru untuknya.

"karena mas satria kan lebih tua jadi aku harus menghormati gitu deh kata mamah" jelas Nara dengan jujur.

"yah baiklah,aku pergi sekarang kamu ganti baju ya" setelah menegcup kening Nara Satria keluar dan saat membuka pintu.

Brakk..

Syfa tersungkur di hadapan Satria dengan tangan yang memegang kerupuk,Satria memandang tajam adiknya itu.

"hehehe...jatuh deh" tawa Syfa sambil berdiri

"ngapain kamu?" tanya Satria dengan nada khasnya

"ha,biasa mau ngingetin Nara buat makan kan dia belum makan"kilah Syfa sambil melirik Nara di balik tubuh Satria meminta bantuan karena kakaknya akan marah padanya.

"bilang aja mau nguping.kamu itu-"

"udah mas sana berangkat nanti telat" potong Nara lalu menarik tangan Satria dan mengantarnya ke pintu lalu mengecup bibir nya singat.

"ganti baju,saya berangkat"

"iya iya,hati-hati bye"

Setelah Satria menghilang sepenuhnya Nara menutup pintu dan berbalik masuk ke dalam dapur lalu memakan nasi goreng yang di buat satria dan ternyata cukup enak.

"cuekin aja terus,gak papa barbie mah kuat" drama Syfa lalu menghampiri Nara dan duduk di hadapanya.

"drama lo yang ada tuh boneka chuky" sahut Nara yang masih asik dengan nasi gorengnya.

"iyain yang lagi happy mah,biasa suka lupa kalo kemaren abis nangis kejer karena kelakuan dingin tuh es balok" sindir syfa dengan suara yang di buat kesal.

"iya dong,mas Satria mau buka hatinya terus tahu gak tadi ciumanya hot banget bikin gue pusing aja" pamer Nara dengan senyum yang terus tepatri di bibirnya.

Syfa memandang Nara horror."ngeri gue liat senyum lo" ujar syfa yang hanya di balas kekehan saja oleh Nara.

"udah ah,mau ganti baju biar mas pacar gak marah" setelah itu nara masuk kembali ke kamar untuk berganti baju dan mengambil tas nya.

I Love You Om Pilot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang