BAB 8

1.1K 134 13
                                    

Nara langsung menatap wanita itu dengan sesakma tapi tunggu apakah wanita itu mengganti warna rambut seingatnya di foto itu warna rambutnya coklat dan saat pameran juga coklat kenapa jadi warna merah menyala dan menusuk mata seperti ini.

"hai,kenapa melamun?" tanya Satria memegang lengan Nara membuatnya tersedar dan mengerejapkan matanya beberapa kali sebelum menjawab Satria.

"ha,enggak kok, oh ini Karin,salam kenal Kinara" ujar Nara berusaha ramah walau hatinya melemah.

"Karin,tentu saja aku tahu Nara model papan atas" kekeh wanita itu menyambut uluran tangan Nara.

"ya udah aku juga lagi buru-buru suami aku udah nunggu mari Cap,Nara" ujar Karin pamit.

Tunggu,Cap?,Captian? Berati dia...

"dia pramugari mas?" tanya Nara penasaran

"iya,mantan lebih tepatnya dia baru aja nikah sama dosen disini" jelas Stria, sedangkan Nara hanya melengos seolah tidak ingin tahu.

"gimana hubungan kamu sama dia?" tanya Nara lirih namun jelas masih bisa di dengar oleh Satria.

"sama siapa?" tanya Satria

"ha?"

"hubungan aku sama siapa?" ulang Satria sambil mengusap pipi tembam Nara

Sentuhan itu membuat tubuh Nara meremang dan lidahnya kelu sangat kelu bahkan ia hanya bisa menatap Satria dengan dalam.

'please deh jantung lo punya masalah apa sih sama gue jangan deg-degan gini dong ' batin Nara

"hobi kamu itu ngelamun ya?" pertanyaan Satria membuat Nara mengerejapkan matanya unuk memperoleh kesadaranya lagi

"itu hubungan kamu sama Syfa gimana sih" bego Nara kenapa harus itu yang lo tanyain sih,lanjutnya dalam hati.

"baik kadang suka perang tapi ya she very annoyed and nice in one time" Satria hanya tersenyum menjelaskan hubunganya dengan adiknya.

'aduh jangan senyum nanti dedek lemah'

"mau pulang besok kamu ke jogja kan,aku juga mau dinas ke singapura" ujar Satria

"I-iya mas,kebetulan tugas aku udah selesai" balas Nara lalu membereskan bukunya.

Mereka pun memilh pulang dan seperti biasa Satria mengantarkan Nara sampai ke apartement nya.

Setelah sampai di unit Nara langsung mandi dan setelah itu ia memakai piama pink bergambar Barbie kesukaanya.

"mas gue gak tahu,hati lo gimana tapi semoga gue gak salah buat coba berjuang buat kita" lirihnya sembari melihat foto Satria yang ia minta dari Syfa setelah itu ia tertidur dengan ponsel yang menyala itu.

Nara terbangun saat sinar matahari menyelinap dan suara gaduh di luar,sudah di pastikan itu adalah Syfa yang sedang memasak untuk sarapanya.

"gila jam setengah enam,ngapain tuh bocah" gerutu Nara lalu meletakan ponselnya dan mencepol rambutnya asal lalu ia membuka pitunya dan berjalan ke dapur.

Ia sangat terkejut ketika melihat Satria sedang memasak menggunakan seragam lengkap pilotnya.

"mas ngapain katanya mau dinas,kok di sini?" tanya Nara kebingungan

"penerbangan saya masih nanti siang jadi saya bisa sarapan bareng sama kamu dulu" jawab Satria lalu meletakan dua piring nasi goreng plus telor mata sapi setengah mateng.

"apa Syfa yang suruh ke sini?terus kok bisa masuk sih" tanya Nara curiga

"saya Kinar,saya yang mau sarapan bareng bukan Syfa atau mamah saya yang minta,saya tanya mamih kamu" jelas Satria

I Love You Om Pilot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang