BAB 5

1.1K 163 18
                                    

Nara keliatan sangat canggug begitu memasuki apartement Satria apalagi setelah tahu fakta tentang password apartement milik Satria adalah kombinasi dari tanggal ulang tahun mereka. Nara

"Mas Satria" panggil Nara saat melihat Satrias sedang menaruh belanjaan mereka di dapur.

Namun tidak ada jawaban sama sekali dari Satria membuat Nara mendengus sebal,ia segera menghampiri Satria yang sedari tadi hanya berdiri bersender di ujung meja makan.

"mas aku mau tanya,kok kamu bisa tahu tannggal ultah aku sih?" tanya Nara berdiri dihadapan Satria.

"dari Syfa lagian anak itu juga yang ganti passwordnya bukan saya,kurang kerjaan" balas Satria membuat harapan Nara jatuh setelah melambung tinggi setinggi awan.

Nara tidak membalas lagi,ia memilih mengambil bahan untuk membuat sup ikan dan perkedel.ia memulai membersihkan ikanya tanpa peduli jika Satria masih memeperhatikanya.

"apa liatin terus keliatan banget kurang kerjaanya" sindir Nara membuat Satria tersenyum tapi sangat tipis bahkan Nara tak menyadarinya.

"ya udah,saya ke ruangan saya dulu" ujar Satria lalu meninggalkan Nara masuk ke dalam ruang kerjanya.

"gila apa dia pikir gue pembantunya,bawa ke rumah terus di suruh masak jangan sampe nih abis ini dia suruh gue nyuci bajunya,dasar gak peka" dumel Nara setelah Satria pegi meski begitu ia tetap mengulek beberapa bumbu untuk sop nya.

Setelah hampir satu jam Nara telah selesai dengan acara memasaknya dan ia berniat memanggil Satria,ia berjalan ke ruang kerja Satria dan membukanya dan yang pertama ia lihat adalah Satria yang sibuk demgan laptopnya dan beberapa kertas.

Setelah mengetuk dan membuat Satria menoleh dan Nara langsung menyungingkan senyumanya,"udah mateng mas,makan yuk" ajak Nara

"tunggu saya matiin laptop dulu" ujarnya namun Nara memilih masuk ke dalam ruanganya dan ia meresa menyesal karena apa?,karena hatinya berdenyut nyeri begitu melihat sebuah pigura besar bergambar Satria dan seorang wanita yang membelakangi kamera sehingga hanya punggung dan rambutnya saja yang kelihatan.

"kinar,ayo makan" ajak Satria membuyarkan lamunan Nara.

"mas ini siapa?" tanya Nara lirih

"dia,orang yang berati buat saya,kami sahabatan sejak kuliah dan sampe sekarang ,kami sempet pacaran dan hampir nikah tapi sayang dia milih buat ninggalin saya dan saya pikir dia bakal kembali tapi dia gak akan pernah kembali karena dia minggu depan menikah dengan orang yang dipilihkan orang tuanya" jelas Satria tanpa megetahui perubahan wajah Nara.

"gak perlu di ceritaan mas,gak panting juga buat aku" sambar Nara.

"kamu harus tahu Kinar biar gak salah paham kedepanya,foto itu saya lupa buat buang"

"namanya Karin?" tanya Nara ragu

"iya,dia Karin " Nara hanya mengangguk lemah.

Nara berjalan kearah Satria dan saat ittu Satria baru sadar jika yang dikatakan olehnya adalah kesalahan

"Kinar"

"mas,aku gak tahu ini apa tapi aku sakit denger cerita kamu sama Karin dan aku mohon jangan lanjutin karena mungkin aku bakal benci sama Karin dan aku gak mau benci orang" ujar Nara sedikit sumbang karena ia menahan isakannya.

"Kinar"

Nara menepuk bahu Satria pelan, "makan ya mas,aku pulang dulu dan ya tolak yang tegas kalo kamu gak mau sama aku,aku bukan halte mas yang kamu datengin waktu nunggu bis abis bis nya dateng kamu pergi gitu aja" Nara pergi setelah mengambil tas nya.

****

Yups gimana kabar kalian semuah eperybodyh??,jangan lupa 50 vote buat next chap😽😽
Dan pray for sriwijaya air

Sorry for typo dan keabsurdan cerita ini

Jangan lupa vote 50 dan komenya sist

Love
Viadoa🙏

Satria Malik

Kinara Wijaksana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kinara Wijaksana

Kinara Wijaksana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Love You Om Pilot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang