chapter21||RINDU

18 25 1
                                    

   Pagi ini suasana di kota bandung diguyur hujan,Anna masih nyaman menikmati udara pagi yang dingin dengan secangkir kopi hangat di balkon rumahnya.
Sudah hampir seminggu,tak ada kabar dari Aland.
Anna tak berani mendatangi rumah Aland,karna Anna tak mau kalau dia nekad ke rumah Aland,Aland dan mama nya berdebat lagi gara-gara dirinya.

"Aland lo kemana sih"
Anna masih saja bergelut dengan perasaan nya.
Dia tak pernah berhenti memikirkan Aland,semenjak seminggu lalu.

"Astaga,Anna kamu ngapain sayang,diluar gerimis,nanti kamu sakit sayang"ucap Elish membawa Anna masuk kedalam kamar nya.

"Anna,kamu kenapa sayang?"
Ucap Elish menatap anaknya masih saja terdiam,Elish mengambil handuk kecil dan membantu mengeringkan rambut Anna.

"Anna ngak apa-apa ma"ucap Anna sedikit tersenyum.

"Ngak pa-pa gimana,menunggu apa-apa dulu baru kamu nurutin mama"
Celoteh Elish,sebenarnya Anna sangat senang mendengar keputusan Elish untuk tetap dirumah tidak ikut berbisnis seperti papanya,karna takdir telah menentukan wanita itu sebagai ibu rumah tangga,yang bertangung jawab dirumah,mau itu dapur,kamar mandi ataupun anak.
Bukan nya menjadi tulang pungung bersama papa nya.

                         *      *      *
    Elish berjalan keluar dari kamar Anna,setelah dia membantu mengeringkan rambut Anna.

"CLARA" bisik Anna mengengam batu kecil pada kalung yang pemberian Clara.

Satu,

Dua,

Tig-,

Sebelum hitungan ketiga,Clara berdiri di hadapan Anna.

"Hai Clara,kenapa setiap kali aku bertemu dengan mu kau slalu saja sedang memakan sandwich,bahkan setiap hari,kau ambil di mana ha?"
Ucap Anna berlagak seperti Elish yang memarahi Anna saat Elish mencurigai Anna mencuri kentang goreng yang baru saja di masak nya.

"Aku tidak mencuri,tapi aku hanya membantunya,ada pemuda di seberang jalan ini yang menjual nya namun setiap kali aku lewat dia slalu bilang begini ya tuhan kenapa sandwich ku tak pernah habis dan bla-bla-bla"ucap Clara

"Jadi kau membantu menghabiskan sandwich nya dengan cara memakan nya tanpa bayaran,wanita gila,maksud pemuda itu habis terjual bukan nya habis di makan hanya percuma"
Ucap Anna menepuk jidatnya.

"Hari ini aku akan kerumah Aland,dan kamu harus ikut dengan ku"ucap Anna.

"Kenapa aku harus ikut,kamu takut dengan nenek sihir itu"
Ucap Clara menyindir mama Aland.

"Apa dia wajahnya lebih menakutkan dari pada mereka yang ada di penglihatan mu"tambah Clara lagi.

"Sudah diam,ayok kita pergi sekarang"
Ucap Anna mengomandoi Clara, seraya keluar dari kamar dan disusul oleh Clara.

                 
                          *       *       *

   Gerimis masih saja setia menyelimuti kota bandung,Anna sudah berada di dalam mobilnya.
Anna menatap keluar jendela yang dibasahi rintikan embun.
Dia sunguh tak sabar ingin bertemu dengan Aland.

    Mobilnya Anna, sengaja di parkirkan jauh dari rumah Aland.
Agar kedatangan Anna tak diketahui mamanya Aland.
Itu Anna lakukan untuk menghindari kehebohan nya dengan mamanya Aland.

"Lho,Itu Aland,seriusan Aland"
Anna kaget bukan main melihat Aland,di celah pintu gerbang rumah Aland.

Anna mencari sesuatu untuk dilemparkan ke arah satpam rumah Aland yang tak jauh dari gerbang.

"Pakkkhhhh"
Batu itu tepat jatuh di hadapan satpan itu.

"Eh,non Anna ada apa non"

Ucap satpam itu menghampiri Anna,dengan nada berbisik,satpam itu mengerti dengan kode Anna yang ingin menghindari mama Aland.

"Pak,ada apa dengan Aland,apa yang terjadi dengan dia?"
Ucap Anna masih berbisik.

"Saya kurang tau non,tapi yang saya tau,setiap malam terjadi kehebohan di kamar Aland,dan siang nya Aland seperti orang ketakutan dan menyendiri di kursi sana"
Tunjuk satpam itu,menunjuk salah satu kursi di taman rumah Aland,tepat yang sekarang Aland duduki.

"Ejoooooooo,siapa itu"
Mama Aland berjalan menghampiri ejo satpam rumahnya.

"Ngak ada siapa-siapa nya hanya pengemis tadi yang meminta sumbangan"ucap satpam itu mengelak,gemetar.

"Enak saja kita dibilang pengemis,dasar satpam kurang ajar"
Umpat Clara.

"Hush diam"ucap Anna dengan bodohnya mana mungkin,suara Clara bakalan didengar oleh mama nya Aland,malahan suara nya yang terdengar.

"Siapa itu?"tanya mama Aland dari balik pagar.

"Meongg,meonggg"
Ucap Anna menuru suara kucing.

"Owhh,kucing,ejo tutup gerbangnya"
Perintah mama Aland.

Selembar kartu nama di selipkan satpam di balik pagar.

"Temui saja papa Aland!,ini Alamatnya "

Perintah satpam itu,Anna menerima kartu nama itu dan akhirnya pergi meninggalkan tampa bertemu dengan Aland,dia sangat sedih.

                          *         *         *

                      

ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang