chapter22||DIKENDALIKAN RASA TAKUT

30 26 1
                                    

    Anna memutar-mutar kartu nama di atas meja belajarnya,kartu papa Aland yang tadi dia dapat dari satpam rumah Aland.
Besok dia akan kesana menemui papa Aland,disana dia akan mendapatkan informasi tentang Aland.

"Hayo lagi mikir apa kamu"
Ucap Clara mengangetkan Anna yang masih saja melamun.

"Ngak ada nih,lagi mikirin apa besok sepulang dari sekolah aku akan menemui papa nya Aland ke kantornya"ucap Anna terus terang.

"Ngapain mikir,kalau kamu ingin tau apa yang terjadi sama Aland ya itu jalan satu-satu nya" ucap Clara

"Baiklah kalau begitu"
Ucap Anna beranjak ke tempat tidurnya.

                       *         *         *

    Mata Anna terus melirik jam di dinding kelas,kapan mata pelajaran ini berakhir,sunguh membosankan hari-hari tanpa Aland.

"Kringgg,,,kringgg,,,kringgg"

"Baiklah anak-anak,untuk pelajaran hari ini kita akhiri sampai disini dulu,tolong dirumah kalian kerjakan latihan dan buat ringkasan materi dari halaman 65 sampai 75."
Ucap guru itu menutup pelajaran.

   "CLARA,LO HARUS TEMENIN GUE KE KANTOR PAPA ALAND"
Bisik Anna memanggil Clara.

"Anna"ucap Clara kesal,tentu saja karna sandwich lagi,sudah bisa kita pastikan.

"Baiklah-baiklah,sekarang kita langsung ke kantor papa Aland"
Ucap Anna berjalan mendahului Clara.

"PT JAYA SUKMA SANTOSO"
Anna mengulangi lagi nama perusahaan yang tercantum di kartu nama itu,yang tak jauh berbeda dengan perusahaan papanya
"PT TRIASA SUKMA SANTOSO"dan santoso itu di ambil dari nama eyang Anna "RAMA SANTOSO"
Eyang Rama adalah kalangan terkenal di masa nya kata papa eyang rama dulu orang miskin malahan eyang pernah menjadi pemulung,terus tukang sampah,penyapu jalanan,sudah cukup semuanya yang dirasakan eyang sampai eyang sukses karna kegigihan nya.

"PT JAYA SUKMA SANTOSO"
nama itu terpampang jelas di dinding bangunan yang berdiri kokoh di seberang jalan.
Anna melintas jalan itu diiringi Clara.

"Permisi,bisa bertemu dengan bapak prapto"ucap Anna bertanya ramah ke karyawan dengan kemeja moca dibalut blezer warna senada.

"Tunggu sebentar saya kasih tau bapak dulu,sebelumnya dengan adik siapa ya?"tanya karyawan itu ramah.

"Kenilin saya Anna,teman nya Aland,anak dari bapak prapto"
Ucap Anna.

"Baik mbak tunggu sebentar"
Jawab karyawan itu.

Anna mendengar percakapan karyawan itu dengan bapak prapto,lewat sambungan telfon kantor.

"Dek Anna silahkan langsung keruangan bapak prapto di lantai tiga"ucap pelayan itu

"Terima-kasih"ucap Anna dan mengangunk pergi.

"Tok,,,tok,,,tok,,,"tangan Anna mengedor pintu ruangan prapto.

"Ya silahkan Masuk"tidak lama kemudian terdengar suara,ya itu suara prapto yang mempersilahkan Anna masuk.

"Permisi pak"ucap Anna sopan dan berjalan menuju ke arah prapto.

"Mari-mari silahkan duduk"
Ucap  prapto mengiring Anna ke spfa di dalam ruangan nya itu.

"Jarang sekali saya dapat tamu anak sekolahan seperti ini,kecuali masa-masa cari tempat magang,waduh pusing juga saya kalau masa itu harus memilih"ucap prapto bercanda,itu adalah cara menyambut hangat kedatangan tamu.

"Hmm iya om,maaf ngangu waktunya,tujuan saya kesini saya mau nanya soal Aland om"
Ucap Anna sedikit gugup.

"Hmmm,itu lah semenjak kecelakaan itu beberapa hari pulang dari rumah sakit,Aland seperti orang ketakutan,dan om sendiri pun  tak mengerti dengan keadaanya,yang semakin hari semakin parah,setelah berbincang dengan mama nya Aland,kami mengambil keputusan membawa Aland kerumah khusus,biar Aland bisa cepat pulih"

Ucap prapto,dan Anna dapat melihat dari mata prapto,keputusan yang dia ambil ini sunguh lah berat.

"Tapi kenapa harus di rumah sakit om,kenapa Aland ngak dirawat dirumah aja"
Ucap Anna.

"Ini yang terbaik buat Aland,saya sudah carikan rumah sakit terbaik,dan kamar terbaik buat Aland,tempat dirawat Aland tidak jauh berbeda dengan suasana rumahnya"ucap prapto.

                          *       *       *
   Anna masih saja terisak-isak air matanya tak mampu dihentikan,mengalir dan terus mengalir.
Dia berusaha menenangkan pikirannya dengan berusaha untuk tidur namun tak kunjung bisa

"Aland tak mampu menguasai dirinya di kehidupan nya yang sekarang berada di dunia lain,maka dari itu rasa takutnya lah yang mengendalikan dirinya,semakin dia takut semakin kehidupanya hancur,itu yang mereka inginkan melihat kehidupan manusia yang seperti Aland,yang mau dikuasai rasa takutnya"

Ucap Clara,ikut duduk di atas ranjang Anna.

"Clara bantuin gue,kita harus bantu Aland,untuk keluar dari rasa takutnya itu"ucap Anna gemetar.

Hanya kau yang bisa membantunya Anna,sebenarnya bagus Aland di rawat diluar rumah nya,jadi kamu lebih leluasa dan punya banyak kesempatan untuk menemuinya"
 ucap Clara.

Baiklah besok akan aku temui Aland.

"Aland gue akan bantuin lo,apapun resikonya,lo harus sembuh,meskipun itu nyawa gue yang jadi taruhan nya"

       
                          *       *       *       

ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang