Anna berjalan meninggalkan rumah itu,di ikuti oleh Clara.
"Nak,,,,"
"Hai nak,,,"
Anna mendengar seseorang telah memangil nama nya.
Serentak keduanya,Anna dan Clara membalikan badan kebelakang."Nak,kau tadi yang memangil di depan rumah ku?"
Ucap seorang kakek tua,berdiri dengan tongkat kayu sebagai penopang tubuhnya."Kau benar hantu burger"
Ucap Anna sebelum berlari dengan semangat,mendekati sang kakek."Cu kau dan teman mu tadi memanggil ku?"
Ucap sang kakek saat Anna telah mendekat kepadanya."Iya kek,aku tadi memang memangilmu"ucap Anna.
"Tapi tunggu,tadi kakek bilang teman ku? kakek melihat teman ku?"
Ucap Anna bertanya sedikit kaget."Kenapa tidak,kita sama"
Jawab sang kakek.Betapa bahagia nya Anna bisa mempuanyai teman meskipun itu seoarang kakek-kakek.
"Ayo kita bicara di dalam"
Ucap sang kakek."Ayo kek"
Ucap Anna mengiya kan tawaran si kakek."Ruang cc-tv nya di sana !"
Ucap sang kakek menunjuk ke salah satu ruangan kecil di sebelah kanan,begitu Anna dan Clara sampai di dalam rumahnya."Lho,kakek tau tujuan saya kesini untuk meminta izin memeriksa cc-tv kakek"
Tanya Anna tak percaya."Iya tau,ukhuk,,,ukhukkk,,tadi kakek dengar pembicaraan kalian di luar"
Ucap sang kakek sebelum mendaratkan tubuhnya nya di sofa dan meneguk air minum yang telah tersedia di atas meja."Kakek disini sendiri?"
Tanya Clara,memandang seisi rumah kakek yang sudah tak terurus debu di mana-mana,malahan Clara ataupun Anna tak percaya ada orang yang betah tinggal di rumah ini."Iya kakek sendiri,istri dan anak,cucu kakek meninggal waktu kecelakaan"
Ucap sang kakek memandang figura ukuran besar yang terpajang berisikan foto leluarga besar nya,yang meninggal dua tahun yang lalu."Clara ketemu"
Clara segera berlari ke ruangan kecil dimana tempat cc-tv di rekam.Betapa kaget dan bahagia nya Anna melihat rekaman yang terpapar di depan komputer itu,Anna melihat ada seseorang dan itu dia,Alexsa Clara melihat Alexsa,Alexsa yang masuk kerumahnya sesudah bi Uti dan mang Darwin dari rumah bersama bi Uti,jadi faktanya bi innah meninggal saat bersama Alexsa di rumah.
Clara juga ikut kaget,Anna segera me copy paste rekaman itu dan menyimpanya baik-baik.
Dan keluar ruangan menuju tempat sang kakek."Kek terima kasih banyak ya kek,berkat kakek aku jadi tau siapa pelaku sebenarnya"
Ucap Anna memeluk erat sang kakek."Ukhuk,ukhuk,ukhuk"
"Cuu,jangan terlalu erat cuu,nanti aku bisa mati buat kedua kalinya"
Ucap sang kakek."Maksud kakek?"
Tanya Anna bingung."Ukhuk,haha,ukhuk"
Kakek tertwa di sela-sela batuk nya.
Anna dan Clara begitu bahagia melihat tawa kakeknya yang terukir di wajah keriputnya."Baik lah kakek,besok aku akan kembali lagi,untuk membalas yang kakek kasih untuk aku dan Clara hari ini"
Ucap Anna semangat."Tidak usah cu"
Ucap sang kakek dengan suara tuanya."Baiklah kek aku pulang sekarang,besok aku akan kesini dengan Clara untuk kakek"
Ucap Anna tersenyum."Kamu berjanji cu?"
Ucap sang kakek mulai berharap."Janji kek"
Ucap Anna sebelum pulang dan keluar dari rah sang kakek dengan bahagia.
* * *
"Ma,mama"
Teriak Anna yang baru saja masuk kedalam rumah."Iya ada apa?"
Tanya Elish yang mendapati anak nya yang sudah pulang.Begitu melihat Elish Anna langsung saja menghambur kepelukan nya.
"Ma,bi Uti ngak salah"
Ucap Anna."Darimana kamu tau sayang?"
Tanya Elish tak percaya."Aku udah punya buktinya ma,pokonya sekarang juga kita harus ke kantar polisi buat bebasin bi Uti,biar polisi yang akan menangkap penjahat sebenar nya"
Ujar Clara melepas pelukan nya."Lo kira gue bakalan biarin rencana lo itu berjalan lancar ha"
Seseorang muncul di ambang pintu masuk rumah Anna.
Kaget bukan main Anna dan Elish.
Melihat seseorang yang berdiri di ambang pintunya dengan mengengam kapak yang sama persis Anna lihat di dalam mimpinya."Lo gila apa?"
Teriak Anna sedikit takut,sedangkan Elish pergi diam -diam meninggalkan Anna dia ngak peduli dengan Anna."Iya gue gila"
Sahut seseorang itu.
Dia semakin maju mendekati Anna,dan Anna semakin mundur,hingga tubuhnya terbentur ke dinding rumah."Maa,,,"
"Maaamaaa,,,,"Rintih Anna dengan air mata memangil Elish.
"Saudara Alexsa,kami minta anda berhenti atau kami tembak"
Polisi mengentikan gerakan Alexsa yang hendak melepaskan kapaknya ke tubuh Anna"Dorrrrrrr"tembakan peringatan di lepaskan ke langit.
Namun alexsa tak berkutik,dia mengulang mengerakan kapak nya ke arah Anna.
"Arghhhhhhh,mamaaaa"
"Dorrr,,,,"
Suara teriakan Anna dan suara tembakan pistol polisi sentak,peluru menembus bagian pingang Alexsa.
Dia terjatuh ke lantai rumah,kapaknya meleset di samping Anna.
Darah menodai baju Alexsa."Anna!"
Teriak Elish berurai air mata memeluk Anna.
Ternyata Anna tidak meninggalkan Anna tapi dia yang menelfon polisi,untuk saja dia tepat,jika tidak Anna anak semata wayang nya pasti sudah tiada.* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER WORLD
Terror"Aku beruntung bisa memilikimu dengan segala keanehan dan keterbatasan yang aku punya" ||anna