Anna pamit untuk pergi sekolah pada Elish,setelah beberapa hari meliburkan diri,karna Anna yang drob kehilangan Aland,beberapa hari yang lalu.
Dia berjalan menyusuri karidor,banyak bayangan Aland dengan Anna yang menari-nari di karidor itu.
Kenapa sampai hati Aland meninggalkan Anna disaaat Anna tak siap diri seperti ini,jika di tanya pun untuk kehilangan seseorang,kita pun tak akan pernah siap,bukan?.Meskipun sekarang sudah tak ada Aland lagi,namun bagi Anna tak ada yang lebih berarti dari Aland.
"Awwwww,,"
Anna tak sengaja menabrak seseorang,karna asik dalam lamunan nya."Makanya jalan jangan ngelamun,lapar ni "
Seseorang yang di tabrak nya,adalah orang yang pernah dia kenal sebelumnya,yaaa laki-laki yang waktu itu pernah memberinya tumpangan saat ingin menemui Aland.
Dia ngak kaget sama sekali bertemu Anna malahan dia menyodorkan Anna sepotong martabak black.
Terlalu berdosa Anna jika tidak mengambilnya.Dan setelah Anna menerima martabak itu,laki-laki itu berjalan meninggalkan Anna.
"Aland"
Anna kembali teringat pertemuan nya yang pertama kali dengan Aland,tepat di tempat yang sama dan suasana yang sama,dia menabrak Aland,dan Alan berbicara sama persis dengan yang laki-laki barusan katakan.
Tapi bedanya dulu dia melamun karna memikirkan konflik keluarganya dan sekarang memikirkan Aland."Kalian tau kak Alexsa ngak?"
Mendengar nama Alexsa di sebut,kefokusan Anna tergantikan.
Anna sedikit mendekat tepatnya mengintip di segerombolan di balik dinding yang sedang membicarakan sesuatu tentang Alexsa.
"Iya Alexsa kakak kelas kita yang kiler minta ampun itu lho"
Seseorang di antara mereka mulai menangapi."Ada apa dengan dia?"
Tanya seseorang gadis yang tadinya tak tertarik menjadi ikut masuk kegerombolan itu."Dia seorang P-S-K-O-P-A-T"
Ucap cewek gemuk yang tadinya membawa topik itu."Hah masak,menurut aku dia aman-aman aja kok"ucap wanita yang lain lagi.
"Iya beneran,kalian tau Anna yang dulu dekat dengan Aland ,yang sering di buly Alexsa?"
Anna semakin penasaran kenapa nama nya di bawa-bawa jadi bahan gosipan.
"Iya tau-tau"
Ucap wanita itu lagi antusias."Dia korban teror Anna yang ke 23,tapi syukurlah pembantu rumah tangga nya yang kena korban pembunuhan sadis Alexsa"
Ucap si gendut."Dua puluh tiga,Anna kaget bukan main mendengar ucapan si gedut kalo dia korban yang ke dua puluh tiga.
"Iya setauku Clara senior angkatan taun lalu,juga jadi korban nya"
"Ihhhh,,ngeri juga,untung aja sekarang dia sudah di tangkap"
"Amit-amit deh gue punya senior psikopat"
Begitu banyak ucapan mereka yang dapat di dengar Anna dengar jelas.
* * *
"Cla-"
Anna baru sadar kalung yang waktu itu di berikan Clara sudah tak ada di lehernya."Hmmmmmm"
Hari hari Anna mulai tak menyenagkan.
Anna memutuskan untuk berjalan jalan di jalanan komplek.
Sekedar mengisi kebosanan nya di dalam kamar.
Tak jauh dari tempat dia berdiri, dia melihat ada pedagang kecil yang menjual sandwich,Anna tertarik untuk membelinya."Buk sandwich nya satu"
Ucap Anna memesan kepada ibuk-ibuk yang sudah cukup umur."Tunggu sebentar ya nak"
Ucap sang ibu penjual."Beberapa minggu ini saya di buat pusing" ucap sang ibuk penjual,sepertinya melanjutkan obrolan nya dengan pembeli sebelum Anna.
"Kenapa buk kok bisa pusing gitu"
Tanya seorang pembeli sandwich wanita sebelum Anna."Bagaimana tidak udah beberapa minggu ini,ada kejadian aneh"
Ucap ibuk si penjual sandwich yang sedang asik dengan pekerjaan nya,membuatkan pesanan si pembeli yang sekarang menjadi lawan bicaranya."Kejadian Aneh gimana buk?"
Tanya si pembeli itu lagi,sedangkan Anna hanya menyimak sambil menunggu pesanan nya jadi."Ya aneh,setiap saya membuatkan pesanan,pasti setiap hari slalu ada saja satu sandwich yang hilang entah kemana"
Keluh ibuk-ibuk itu."Hah masak buk"tanya si pembeli tak percaya dengan ucapan sang ibu.
"Iya buk beneran,tapi sudah dua hari ini,tidak ada kejadian seperti itu lagi"
Ujar si penjual tanpak sumrigah."Ini pesanan nya buk"
Lanjut si penjual setelah nya."Iya buk makasih buk,ini uang nya"
Ucap si pembeli sebelum akhirnya meninggalkan lapak itu."Nak ini pesanan mu"
Ucap ibuk itu memberikan kresek yang berisikan sandwich pesanan Anna.Anna merongoh sakunya mengambil selembar uang seratus ribu rupiah.
"Buk ini uangnya,kembaliannya ambil aja"ucap Anna.
"Masyallah nak,ini lebihnya kebanyakan nak"
Tolak si penjuak itu."Ngak pa pa buk,udah reski buat ibu"
Ucap Anna lagi.Akhirnya basa-basi itu berakhir dan Anna berjalan meninggalkan lapak itu.
"CLARA"bisik Anna tersenyum sinis.
jadi disini lapak sandwich yang sering jadi langanan lo"
Lanjut Anna.
Saat menyadari lapak sandwich ibuk ini lah yang slalu jadi langanan Anna setiap hari,dan kejadian itu yang tak terjadi dua hari belakangan ini membuat si ibuk-ibuk lapak ini kebingungan.Anna berjalan tersenyum menuju ke rumahnya kembali.
"Naa ini ada titipan"
Ucap mama menyodorkan kresek berisikan martabak black kesukaan Anna"Serta terselip kartu ucapan disana
"Sesuai janji gue,ini buat lo,gue harap hari-hari lo bakalan slalu ada senyuman"
ALAND PUTRA ALAKSA
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER WORLD
Horror"Aku beruntung bisa memilikimu dengan segala keanehan dan keterbatasan yang aku punya" ||anna