chapter18||PEMBUNUHAN

26 27 1
                                    

"Biiii inahhhhhhh!"
Teriak Anna histeris melihat pemandangan yang ada di depan mata nya saat ini.
"Alanddddddddddd!"
Teriak anna memangil Aland di ruang tamu.

"Anna!"
Ucap Aland kaget,saat mendengar teriakan Aland,
ada apa lagi dengan gadis itu,ucap Aland bangun dari bebaringan nya di sofa.

"Biiii,,,,bibiiii,,,,hiks,,hiksss"
Anna merintih,badan nya tak henti henti nya bergetar.

"Astagaaa,bi inah"
Ucap Aland kaget melihat bi inah bergelumag darah,badan nya seperti sudah di cincang bagian paha kanan nya putus,bagian pingang nya juga teriris,bagian kepala nya seperti di pukul oleh benda yang kuat.

Aland menarik Anna ke pangkuan nya,berusaha menenagkan Anna.

Aland segera menelfon pihak berwajib untuk mengurus jenazah bi uti sekalian menyelidiki kasus ini,yang menimpa bi inah.

Sementara itu Anna menelfon orang tuanya untuk mengabari kejadian yang terjadi hari ini sama bi inah,dan siapa pelaku,apa ada maling yang masuk dan bi inah berusaha mencegah nya,sehingga bi inah jadi korban,entah lah Anna tak tau,yang ia fikirin sekarang hanya satu,orang tua nya harus segera pulang.

                           *      *       *
  Beberapa menit kemudian,mobil polisi sudah terparkir di halaman
Rumah Anna.

Jenazah bi inah sudah di bawa ke rumah sakit untuk di otopsi,agar polisi tau kenapa bi inah bisa meninggal secara mengenaskan seperti ini.

Garis polisi pun sudah terbentang di sekeliling taman belakang rumah Anna.
Sejauh ini polisi tidak menemukan bukti apa pun,tapi ada satu barang yang sepertinya bisa menjadi barang bukti sementara,yaitu kain pel di teras belakang yang sedikit bernoda.

"Permisi mbak"
Ucap laki-laki yang berseragam polisi itu mendekati Anna.

"Iya pak"jawab Anna dengan keadaaan yang baru stabil.

"Anna bisa ke kantor,untuk memberikan keterangan,dan ada beberapa yang perlu kami tanyakan"
Ucap polisi itu.

Anna hanya menatap Aland,yang berdiri persis di samping nya.

"Nanti gue bakalan nemenin lu"
Ucap Aland seakan mengerti pandangan Anna.

"Baik pak" ucap Anna ke bapak polisi.
Setelah polisi keluar dari rumah,Anna dan Aland menyusul dengan mobil,karna sesuai permintaan polisi tadi Anna disuruh ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

"Non,non Anna?"
Bi uti dan mang Darwin dengan setengah berlari mendekati Anna yang mau masuk ke mobil Aland.

"Bibi kemana aja sama mang Darwin"
Ucap Anna,kembali membendung air di pelupuk matanya.

"Maaf non,bibi kepasar beli bahan-bahan dapur yang udah pada habis semua non,itu ada apa,kenapa kok pake ada polisi segala?"
Ucap bi uti gelagapan.

"Ini bi,bi uti jadi korban pembunuhan di taman belakang-----"
Dari awal sampe akhir,semuanya diceritakan Anna detail.

"Ya udah bi,aku sama Aland ke kantor polisi dulu"
Ucap Anna pamit.

"Ya udah hati-hati non Anna,den Aland"
Ucap mang Darwin melepas kepergian Anna dan Aland.

Anna pergi menuju kantor polisi bersama Anna dan Aland.

                        *        *        *

ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang