Bagian 19

5.2K 698 345
                                    

Ni fanfic masih laku ga ya
._.

Kamu berhasil keluar dari goa, dan masih mengikuti Bora Ra. Perjalanan yang cukup membutuhkan perjuangan dikala Bora Ra lebih praktis menggunakan jetpack.

"Argh! Aku lelah!"

Langkahmu gontai. Rasanya kamu telah kehilangan jejak Bora Ra. Hampir setengah jam lebih kamu berlari mengejar Bora Ra lewat jalur jalan kaki.

"Baiklah! Anak murid kebenaran! Pak Guru akan menyelamatkanku!"

"Eh?? Suara itu... "

Kamu langsung berlari dengan tenaga yang ada. Selesai menyibak semak-semak didepan, kamu bertemu dengan sosok Papa Zola bersama dengan Adu Du dan Probe. Dan juga hiu robot berkaki?

"Pak Guru Papa!!"

Teriakanmu terdengar oleh mereka. Papa Zola lantas menoleh, menatapmu heran dengan ngos-ngosan.

"Ehh, anak murid kebenaran!"

"Bagaimana dia ada disini?" pekik Adu Du.

"Dimana teman-temanmu yang lain, hah?"

"Itu... Hufh, panjang ceritanya. Tapi, hufh... Saya perlu mengejar Bora Ra!"

"Bora Ra? Barusan dia lewat melintasi cakrawala," sahut Probe.

"Baguslah! Mari kita selamatkan anak-anak murid kebenaran!" pekik Papa Zola bersemangat setelah menaikkanmu keatas hiu berkaki?

'Menyelamatkan teman-teman? Tapi teman-teman kan ada di lab power sphera?... Yasudahlah.'

* * *

Kalian sampai di sisi belakang kapal angkasa Bora Ra. Probe sibuk membuat jalan masuk dengan lasernya. Padahal Papa Zola dengan robot hiunya dapat dengan mudah membobol kapal angkasanya. Mereka langsung masuk begitu saja, dan melupakanmu yang sibuk memantau geng Bora Ra dari sisi sebelah kapal.

Kamu melihat Klamkabot yang terbaring sekarat diatas tanah. Bora Ra memaksanya untuk memberikan kuasanya, namun Klamkabot menolak.

"Kau mau melawanku rupanya? Baiklah. Aku akan mengambil kuasamu dengan caraku sendiri."

Bora Ra menaikkan Klamkabot ke lingkaran sebuah mesin aneh. Kamu merasa cemas-cemas karenanya.

"Tenang, sahabatku. Proses ini mungkin sedikit menyakitkan."

Disana, Yoyo O menaikkan tuas yang membuat mesin itu hidup. Sambaran listrik menyengat Klamkabot hingga dirinya terlihat kesakitan. Kamu yang menyaksikannya sendiri hampir saja berteriak dan pergi ke depan sana lalu menendang kaki Bora Ra.

Namun niat itu terurung saat kamu menatap Klamkabot yang sudah menyadari keberadaanmu. Dia menggeleng padamu, memberi tanda untuk tak menghampirinya.

"Kau masih tak ingin memberikan kekuatanmu?"

"Tak akan pernah!"

"Heh, berikan dia kekuatan maksimal."

"Baik, tuan." Yoyo O tertawa puas setelahnya.

Klamkabot semakin menderita. Di saat-saat seperti ini kamu bingung harus berbuat apa.

'Ugh, kalo ada yang kesulitan, apa yang bakal ku lakukan?' pikirmu.

























FLASHBACK

Apa ya... Boboiboy tuh agak ga guna menurutmu, waktu dia kecil.

Bila Kamu Jadi Adik BoboiboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang