Bagian 30

4.2K 327 117
                                    

Pengen kasih pemanis,
Tapi takut jadi asem

Malam harinya, mereka terpaksa beristirahat dibawah langit malam planet Gurunda. Boboiboy membuat api unggun untuk mereka menghangatkan diri dan kemudian duduk memutarinya. Udah kurang relawan yang mau jadi babinya aja itu sebenernya.

Gopal yang tak dapat menahan rasa laparnya spontan saja mengubah batu-batu kecil disana menjadi sate kambing hingga sate padang lalu memakannya. Sementara Ying dan Yaya makan dengan bekal yang sempat mereka bawa sendiri. [Nama] gimana? Dia hanya menyeduh air dari gelas plastik yang entah dapat darimana, dalam hatinya berkata bahwa dia lapar namun dalam ingatannya lupa untuk membawa bekal makanan dari rumah.

Sorot matanya menatap Boboiboy yang merenung sambil memperhatikan gelas di tangannya. Sang empu yang menyadarinya hanya melirik sosoknya sekilas.

'Bulu mata Boboiboy emang tebel, ya? Kalo diliat-liat kayaknya Boboiboy cantik kalo jadi cewe ga sih?'

Pikir [Nama] tertegun, memperhatikan bulu mata kakaknya. Bayangan apabila saudara laki-lakinya menjadi seorang gadis terlintas di angan-angannya.

(Srry bcz ga nemu pict lain, malah kek karakter Omegaverse)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Srry bcz ga nemu pict lain, malah kek karakter Omegaverse)

'Sebaiknya jangan keknya,' dan memilih untuk membuang jauh-jauh pikirannya itu. Takut diembat Fang. Dirinya lantas mendekati lelaki tersebut.

"Ada apa?" tanya [Nama] menyentuh lengan kakaknya lembut.

Boboiboy lantas menoleh. Memang benar dari ekspresinya, ada sesuatu mengganggunya.

"Bukan hal besar, hanya saja kita telah mencarinya dari pagi hingga malam dan ga nemuin juga. Ochobot pun sampai kelelahan," ketusnya sambil melirik Ochobot yang tengah dicas.

Entah darimana dia bisa membawa charge power sphera itu. Terlebih lagi, bukankah ini di Planet Gurunda, darimana dirinya mendapatkan colokan sekaligus sumber listrik untuk mengaktifkannya?

"Sabar aja, Boboiboy. Nanti juga ketemu," sahut Yaya menyimak obrolan mereka.

"Tapi kita dah banyak bersabar."

'Gini nih ga sabaran. Power sphera diutamain mulu, adeknya dikemanain?' pikir [Nama] ekspresinya cemberut sesaat.

Srek! Srek!

Perhatian [Nama] dan Boboiboy teralihkan oleh suara aneh di dekat mereka. Bola mata mereka memutar mencari sumber suara, namun tak menemukan wujudnya.

Tiba-tiba saja entah bagaimana, muncul kaktus didepan Boboiboy dan [Nama] yang sontak membuat keduanya terkejut. Boboiboy lantas bertanya-tanya, sejak kapan ada kaktus di depan mereka?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bila Kamu Jadi Adik BoboiboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang