Happy reading gaes...
.
.
.
.
.
Brak!Pintu kayu terbuka dengan kasar. Tentu mengejutkan bagi yang berada di dalam ruangan itu.
"Kenapa kalian menyembunyikan hal ini?" Zio pun memutar video yang kemarin ia lihat.
Kedua orang tua nya tentu terkejut mengetahui jika anak mereka mengetahui hal yang sudah mereka sembunyikan rapat-rapat. Dengan tegas, Fata... ayah dari Zio berucap "dari mana kamu mendapatkan video itu? Oh jangan-jangan, orang yang kemarin meretas sistem perusahaan itu kamu Zio?"
"Ya! Itu Zio. Sekarang jawab kenapa KALIAN NYEMBUNYIIN HAL INI DARI ZIO!" teriak nya.
Fata pun berdiri dari duduknya "Berani sekali ya kamu, teriak di depan orangtuamu! Siapa yang mengajarkan kamu seperti itu."
"Pa, udah. Jangan terbawa emosi," ucap Lucia menenangkan. "Baguslah kamu sudah tau, mama senang, dengan begitu mama bisa dengan mudah bertemu dengan Agatha mama," batinnya. Lucia tersenyum kecil.
"Nggak ada, kalian terlalu sibuk untuk mengajarkan Zio sopan santun. Jadi jangan heran kalo Zio seperti ini."
"DIAM! kamu tidak tahu seberapa keras papa bekerja demi masa depan kamu! Dan ini balasan kamu ke Papa?" Fata menatap tajam anak tunggalnya itu. Zio pun sama halnya membalas tatapan yang tak kalah tajam. "Jadi kamu sudah tahu ya... bagus. Papa dengar anak itu satu sekolah denganmu. Jadi jangan sampai kamu berurusan dengan anak itu, mengerti! Papa juga gak akan berurusan dengan anak itu."
"Cih. Terlambat, gue udah cipokan sama dia!" Ingin sekali ia berkata seperti itu, tapi itu hanya bayangannya saja.
"Sepertinya, dia juga gak akan mau berurusan dengan anda. Mr. Widianto!"
Fata hanya menatap putra nya nanar.
Lucia pun menatap Zio seperti mengisyaratkan 'jangan berlebihan!' Zio yang melihatnya pun menurut, ia keluar dari ruang kerja Papanya lalu menutup pintu dengan keras.
...
"Karena hari ini kita belajar tentang wawancara, ibu mau kalian kerjakan-----" tiba-tiba...
Tok tok tok
datang dua anggota OSIS yaitu Arka sang Ketos dan Windy sekretaris OSIS.
"Maaf bu, mengganggu ibu, kedatangan kami di sini ingin memberitahukan kepada murid di kelas ini bu!" Seru Arka.
"Oh iya silahkan nak Arka."
"Maaf kami mengganggu belajar kalian----"
"Gapapa kok Arka, kita seneng kok diganggu kamu," salah seorang siswi berkata dengan senyum menghiasi wajahnya.
"Itumah maunya kamu! Dasar begang. Ahahaha," Seru bu Karis. Membuat seluruh siswa tertawa terkecuali Agatha yang raut wajahnya selalu datar.
"Maap bu, begang itu apa ya?" seru salah satu siswa.
"Lah terus kalian kenapa ketawa?"
"Ketawanya ibu nular! Bikin bengek bu."
"Owalah, begang teh kurus!"Jelas Bu Karis.
"Wah parah ibu body swimming! Gaboleh tuh bu. Dosa."
"Body scanning bego! Bukan body swimming! Dasar gatau bahasa inggris lo," Balas Azep.
"Body shaming narji, sule. Udah salah sotau lagi! Dasar human," seru Caca.
"Ekhem, mohon perhatiannya," Arka berdeham agar keadaan menjadi tenang. Dan itupun berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISOPHONIA (HIATUS)
Teen FictionICE GIRL telah berganti menjadi MISOPHONIA Seorang gadis pindahan yang tiba-tiba datang menggemparkan seluruh warga sekolah SMA Angkasa, karena keanehannya yang selalu mengenakan headphone di kepalanya. Agatha Mouza Aurelia, gadis cantik yang membu...