⚠️warn! Harsh word⚠️
Males cek lagi jdi klo ada typo mohon dimaapkeun.
.
.
.
.
.Sore hari yang terik dan dedaunan yang berguguran dari pohon pun menemani ketiga lelaki yang tengah mengendarai kendaraan mereka.
Salah satu lelaki bermotor yang memimpin jalan pun menghentikan motornya diikuti kedua temannya.
"Yo, apa kita gak sekalian manggil polisi aja?" Tanya Aldo sembari membuka kaca helm nya.
"Janganlah, yang ada mereka malah kabur. Ini urusan kita aja." Jawab Zio.
Arka pun keluar dari mobilnya. "Apa ada strategi?"
"Ini terlalu mendadak, gue belum siapin strategi. Oh iya, bukannya lo itu jenius ya Pa Ketos? Kenapa tidak anda saja yang membuat strategi? Bukankah itu ide yang bagus Mapren?" Ejek Zio lalu menatap Aldo.
"Yoi."
Arka yang di ejek pun memutar bola matanya malas. "Oke, gue punya strategi yang bagus."
Aldo pun terkejut "What?! Secepat itu lo dapet strategi?!"
"Bacot lo! Cepet apa strategi lo?"ucap Zio ngegas.
"Karena jumlah kita lebih sedikit pastinya dari mereka, kita harus bertindak cerdas. Rencananya..." Arka pun membisikan rencananya pada Aldo dan Zio.
Tak lama Aldo menyahut "Wah, ide lo mantep Ar, bisa nih gabung di tim Griffin kita," sembari menaik turunkan alisnya.
"Ngaco lo! Kalo dia gabung, yang ada dibubarin." Aldo pun hanya cengengesan.
Setelah merencanakan strategi, mereka pun berangkat menuju tempat tujuan sesuai rencana.
...
Di sisi lain, Agatha saat ini sangat-sangat kelaparan. Tapi apa boleh buat, seluruh tubuhnya diikat di kursi yang kini didudukinya.
Agatha pun mencoba untuk menggeser-geserkan tubuhnya, dan berhasil. Kursi bergerak sedikit demi sedikit. Huh sepertinya mereka bodoh, bisa-bisanya mereka memberi makan tawanannya dengan alat makan garpu dan pisau, dimana ia akan menggunakan pisau untuk memotong tali. Ia pun sudah dekat dengan letak makanannya. Tapi sepertinya ia menggeser kursinya terlalu kencang, sampai dirinya dan kursi itu turut terjatuh, bahkan karena ujung kursi membentur meja, gelas yang berada diatasnya pun ikut terjatuh. Membuat bajunya yang sialnya berwarna putih menjadi basah. Ia meringis kesakitan karena tulang pipinya membentur lantai.
Agatha masih berusaha membangunkan dirinya tapi tetap saja tidak bisa. Tak lama pintu terbuka menampilkan lelaki yang ia tidak tahu siapa, dan lelaki itu bukanlah Lohan.
Roy.
Ya. Ia datang dengan seringaiannya. "Oh ada yang coba-coba membebaskan diri ternyata." Roy mengambil pisau di meja itu. Membuat Agatha bergidik.
Agatha terdiam di bawah. Roy pun mendekat, lalu mengangkat kursi Agatha ke tempat semula dengan mudah.
"Wah, gue gak tau kalo lo secantik ini. Bahkan melebihi adik gue." ucap Roy yang terkesima dengan kecantikan Agatha, tapi ketika Roy melihat ke arah baju Agatha yang basah dan menampakkan belahan dadanya, ia merasa yang dibawah sana sudah terbangun. Aneh. Biasanya ia tidak mudah dibangunkan. Ia pun menatap Agatha kembali.
Agatha melihat Roy tajam. "Gue Roylando, lo bisa panggil gue Roy... oh ya lo tau? Gue selalu gunain adik gue sebagai pemuas nafsu gue. Bahkan Lohan—gak tau fakta itu, adik gue? Dia malah kesenengan." Raut wajah Roy pun seketika berubah menjadi gelap, "Tapi—gara-gara kakak lo! Zio. Adik gue mati! Dia ngedorong adik gue sampai terjun ke bawah gedung kosong berlantai 5. Dan karena itu, nyokap gue stress dan meninggal. Sehingga gue kesepian di rumah, dengan bokap yang workaholic. Tapi... setelah liat lo—" Roy pun mengelus dagu hingga leher Agatha. Membuat sang empu mendelik tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISOPHONIA (HIATUS)
Fiksi RemajaICE GIRL telah berganti menjadi MISOPHONIA Seorang gadis pindahan yang tiba-tiba datang menggemparkan seluruh warga sekolah SMA Angkasa, karena keanehannya yang selalu mengenakan headphone di kepalanya. Agatha Mouza Aurelia, gadis cantik yang membu...