"Hohoo... udah lama nih kita gak maen!"
Agatha menoleh ke sumber suara. Dan ternyata Itu—
Sarah dan antek-anteknya.
Perasaanya kini sudah tak enak. Firasat nya buruk saat ini. Ia yakin hari ini ia tidak bisa pulang ke rumah.
"Hai, long time no see Agatha, apa kabar? Gue udah baik ngebiarin lo bebas, tapi lama-lama lo malah makin ngelunjak ya?!" Sarah pun mendekat ke arah Agatha dengan senyuman sinis nya. "Gue suruh lo jauhin Arka, eh— lo-nya malah deketin."
Agatha menatap ketiga orang itu dengan dingin. "Mau apa kalian?"
"Mau apa? Yaa mau ngehabisin lo lah!" Sarah pun terkekeh "gitu aja masih nanya?!"
"Bisa gak sih kalian gak ngurusin kehidupan orang? Gak ada kerjaan lain apa yang lebih berfaedah? Oh atau emang hidup lo aja yang gak berfaedah ya!?" Sarkas Agatha menatap nyalang.
Sarah pun mendorong Agatha sampai tersentak meja, "berani ya lo! Ngehina gue!"
"Cih, gue bener kan? Hidup lo gak berguna!" Agatha berdecih.
Cuih
Sarah meludah tepat di wajah Agatha.
Agatha pun mengelap wajahnya dengan tangan saking kesalnya ia pun berkata "Gue sumpahin mulut lo bau kerak neraka!"
Lagipula siapa sih yang nggak jijik kalo diludahin sama orang?
"Haha so funny, lo udah tau bau kerak neraka? Kalo udah kasih tau gue dong baunya kek gimana?"
Haha... Sarah dan kedua sahabatnya pun menertawakan.
Agatha pun mengepalkan tangannya.
Plak
Satah tersentak, kala tangan Agatha mendarat mulus di pipinya. Ia pun menatap Agatha sengit.
"Lo—" Sarah pun menjambak rambut Agatha.
"AYO SARAH AYO SARAH KITA BANTU DOA YANG TERBAIK BUAT LO SAR!" sorak Fio dan Gita.
Agatha pun membalas, ia berbalik menjambak rambut Sarah.
Selanjutnya adegan jambak-jambak pun dimulai.
Tuk
Kepala Agatha pun terbentur oleh ujung sudut meja. Ia pun terjatuh lalu memegang kepala nya yang berdenyut, dan sedikit mengeluarkan darah.
"Mangkanya jangan sok jadi orang, lo tau kan berita hari ini?"
"Berita apa Saaar?" Tanya Fio sambil tersenyum ejek.
"BERITA TENTANG ELO, ANAK ORANG MISKIN! LO ITU GAK BERHAK SEKOLAH DISINI! DASAR KAMPUNGAN, BELAGU, BISA-BISA NYA LO BERANI SAMA GUE, IUH GAK LEVEL GUE SAMA LO YANG KAMPUNGAN!" Teriak Sarah.
Agatha meringis kala mendengar teriakan Sarah yang begitu kencang di telinganya, pandangan Agatha pun sedikit mengabur.
"Gais lagian ya, bapaknya tu nyari duit pake apa ya? Bisa nyekolahin anaknya di sini?" Heran Sarah, "oh atau jangan-jangan bapak lo ngepet ya? Gimana gais suara babinya?!"
"Oink, oink, HAHAHA," ejek mereka bersamaan.
Agatha sangat kesal dengan ledekan mereka, tapi kini ia tak berdaya, kepalanya sudah sangat pusing. Tak lama Ia mendengar Sarah yang berbisik di telinganya "gue bisa aja ngedepak lo dari sini!"
"Gimana nih Sar? Mau diapain lagi ini anak?" Tanya Gita yang sedari tadi menonton adegan Sarah.
"Hmm... gue mau yang lebih extreme dari biasanya. Gimana kalo kita jatuhin dia dari situ?!" Sarah pun menunjuk ke arah jendela yang terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISOPHONIA (HIATUS)
Teen FictionICE GIRL telah berganti menjadi MISOPHONIA Seorang gadis pindahan yang tiba-tiba datang menggemparkan seluruh warga sekolah SMA Angkasa, karena keanehannya yang selalu mengenakan headphone di kepalanya. Agatha Mouza Aurelia, gadis cantik yang membu...