Agatha membuka matanya perlahan, hal pertama yang ia lihat adalah sebuah pintu yang berada jauh didepannya, ia tidak tahu tempat macam apa ini, ini seperti sebuah gudang. Lampu kuning pun berada di langit-langit tepat di atas kepalanya. Kaki nya diikat, dan begitupula tangannya yang diikat kebelakang kursi yang kini sedang di duduki nya. Ia pun mencoba melepaskan diri tapi seperti nya tidak bisa karena seluruh badannya diikat.
Tak lama pintu terbuka dan menampilkan sosok lelaki tinggi, yang sepertinya lelaki itu seumuran dengannya. Agatha dapat melihat jika lelaki itu menyeringai ke arahnya. Lelaki itu pun mendekat ke arahnya.
"Gimana, bagus kan tempatnya?" ucap lelaki itu.
"Lo siapa?" tanya Agatha dengan nada datar.
Lelaki itupun terkekeh. "Gue? Siapa?" Lelaki itu kembali terkekeh, "kenalin, gue Lohan. Orang yang akan jadi malaikat maut untuk lo."
"Kenapa lo nyulik gue? Lo mau harta? Mau tebusan? Cih, kalo iya—lo bisa minta ke gue tanpa nyulik gue. Gue bakal kasih kok," balas Agatha sinis.
"Ternyata lo sama aja ya kayak kakak lo, sama-sama bodoh. gue gak serendah itu buat nyulik lo dan minta tebusan."
Agatha pun meludah tepat di depan wajah Lohan. "Lo—gak akan bisa bunuh gue, dan lo gak tau apa-apa tentang kakak gue."
Lohan pun sontak marah, ia mencengkeram dagu Agatha dan mengangkatnya. "Gue bisa aja ngerusak lo kapanpun itu, jadi lo gausah macam-macam!" Lalu ia melepaskan cengkeramannya. "Kakak lo itu, udah ngebunuh pacar gue. Dan tadinya gue mau langsung bunuh lo sih. tapi kayaknya lebih seru, kalau gue bunuh lo didepan kakak lo!"
"Didepan kakak gue? Asal lo tau, kakak gue itu udah lama mati!"
Lohan pun sedikit tergelak, "oh, jadi lo gak tau ya. Kalau lo itu sebenarnya adik kandung Zio?!"
"Lo—gausah sok tau tentang hidup gue. Gue gak punya kakak laki-laki."
"Wow. Jadi orang tua lo gak bilang kalo lo itu bukan anak kandung mereka?!" Lohan pun tertawa keras. HAHAHA. "Gini deh gue kasih tau ke lo," Lohan pun mendekatkan wajahnya. "Kalo Lo itu sebenarnya anak haram. Lo itu anak yang gak diinginkan. kakak lo Zio, adalah musuh gue. Dan gue akan balas dendam dengan cara ngebunuh lo didepan dia!"
"Dia bukan kakak gue, dan gue bukan anak haram. Lo tau darimana tentang gue? Dari ngehalu?" Ucap Agatha.
"Ternyata lo gak nerima kenyataan ya, dan gue gak ngehalu seperti yang lo pikir. Gue denger sendiri kok, kalo kakak lo—Zio yang ngomong sendiri kalo lo itu saudaranya. Lo masih gak percaya? Oke gue kasih rekamannya." Lohan pun mengeluarkan ponselnya. Lalu menyalakan rekamannya.
~"Yo gimana fd nya udah lo liat datanya?" Tanya Aldo, "gue denger Revi berhasil retas."
"Hmm..." dengan malas Zio menjawab.
"Jadi siapa saudara lo?" Tanya Gavin semangat.
"Agatha," dengan cepat Zio menjawab.
"Hah apaansih lo. Kalo ngomong tuh yang jelas jang—"
"Agatha!" ucap Zio, Aldo dan Gavin yang mendengarnya pun terkejut.
"Serius lo?!" Pekik Gavin.
"AGATHA MOUZA?" teriak Aldo.~
Agatha pun mendengar rekaman itu dengan seksama. Ia tahu jika suara itu adalah suara Zio dan teman-temannya. Tapi ia masih tidak percaya. Ia yakin, jika ia bukan anak Haram.
"See? Lo itu satu darah sama Zio. Oh lo masih belum percaya? Gue akan keluarin rekaman yang lebih akurat," Lohan menscroll layar ponselnya, "gue dapet ini, asli dari data yang ada di Laptop Zio. Gue berhasil nyadap ke kamarnya, dan ini hasilnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MISOPHONIA (HIATUS)
Ficção AdolescenteICE GIRL telah berganti menjadi MISOPHONIA Seorang gadis pindahan yang tiba-tiba datang menggemparkan seluruh warga sekolah SMA Angkasa, karena keanehannya yang selalu mengenakan headphone di kepalanya. Agatha Mouza Aurelia, gadis cantik yang membu...