✨Happy Reading✨
.
.
.
.
.Matahari telah terbit, langit bergradasi kuning orange itu pun terlihat, banyak para siswa atau para pengunjung lainnya yang bergegas keluar dari Hotel hanya untuk melihat Sunrise. Udara pagi yang begitu sejuk pun mulai menghangat seiring terbitnya matahari. Tak jarang orang memotret objek tersebut.
Hari kedua Agatha berada di Bali, rasanya sangat menyenangkan berada disini, ia baru menyadari bahwa berteman dengan Verra dan Syifa tidak seburuk itu. Mereka berdua sangat baik kepadanya, tak jarang mereka saling bercerita di malam hari, atau biasa disebut deep talk, ya walaupun sangat berisik tetapi rasanya sangat menyenangkan.
Hari ini tepat pukul 09.50 WITA mereka akan berkunjung ke beberapa universitas yang berada di Bali, salah satunya Universitas Udayana. Mereka pun berkumpul di Aula Universitas tersebut karena akan ada penyambutan dan presentasi oleh para mahasiswa kampus tersebut.
Setelah kata penyambutan, kini para mahasiswa memperkenalkan tentang Universitas, mulai dari awal mula terbangunnya universitas itu, bermacam-macam Fakultas mereka sebutkan, kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat dilakukan di Universitas itu, dan sebagainya.
"Tha, itu cowok yang lagi hadap Laptop cakep bener, manis!" celetuk Verra memandangi lelaki berkulit tan, berkacamata, dan berkemeja Putih.
"berisik Verr!" ucap Agatha berbisik lalu dibalas kekehan oleh gadis berkacamata itu.
Dengan penutupan ucapan terima kasih dari kedua belah pihak.
Setelah itu mereka pun makan siang dan beristirahat. Lalu mereka pun akan mengunjungi Tanjung Benoa Bali, mereka pun menaiki sejenis perahu yang bernama Glass Bottom Boat di mana bagian lantainya terbuat dari kaca yang tembus pandang. Jadi para pengunjung dapat melihat pemandangan di bawah laut tanpa menyelam. Dan perahu itu akan membawa mereka ke Pulau Penyu Tanjung Benoa Bali.
Setiap perahu akan menampung maksimal sembilan orang, setelah sampai di Pulau Penyu, akan ada pemandu yang mengajak mereka untuk melihat-lihat Penyu Hijau dan lainnya.
Saat melihat bayi Penyu, banyak yang gemas ingin menyentuhnya.
"Kalian boleh memegang bayi Penyu itu, tetapi tetap hati-hati dan teratur ya? Tidak grusak-grusuk?!" ucap sang pemandu yang diangguki oleh para siswa.
Agatha pun berjongkok dan melihat ke arah bayi-bayi penyu itu. Tak lama Sarah dkk ikut berjongkok dan sedikit mendorong Agatha ke samping. Agatha yang mendapat dorongan tiba-tiba pun terjatuh.
Sarah yang melihat pun memasang wajah tanpa bersalahnya. "Astaga, Sorry ya gue gak nyadar nyenggol lo. Aduhh sini gue bantu!" gadis itu pun mengulurkan tangannya.
Agatha yang malas berurusan dengan mereka pun mengabaikan uluran tangan Sarah. Lalu ia pun berjongkok kembali dan melihat Penyu-penyu.
"Mau pegang? Bayi Penyu nya?" tiba-tiba Arka datang berjongkok, lalu mengambil salah satu bayi Penyu. Agatha menatap bayi Penyu itu ragu, "lo tenang aja, gue jaga supaya ngga jatuh Penyu nya," ucapnya tersenyum tenang.
Sarah yang melihatnya pun mendelik, "Sini aku aja yang pegang," ia pun mendorong Agatha hingga terjungkal ke belakang, Fiona dan Gita menahan tawa nya. "Eh sorry, gue gak sengaja nyenggol lo, abisnya lo menghalangi pandangan gue. Maaf ya," dengan watados nya ia berkata.
Arka yang melihat Agatha terjungkal pun membantunya untuk bangun. "lo gak apa-apa Tha? Ada yang luka?" ucap nya khawatir.
Agatha mendengus, "gue gak apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
MISOPHONIA (HIATUS)
Novela JuvenilICE GIRL telah berganti menjadi MISOPHONIA Seorang gadis pindahan yang tiba-tiba datang menggemparkan seluruh warga sekolah SMA Angkasa, karena keanehannya yang selalu mengenakan headphone di kepalanya. Agatha Mouza Aurelia, gadis cantik yang membu...