Maaf lama update...
.
Happy reading❤
.
.
.Brak
Semua yang berada di kantin pun terkejut, karena suasana kantin lumayan sepi. Suara gebrakan itu sangat terdengar.
Verra yang berada di meja itu tentu terkejut, ia pun menatap Agatha bingung.
"Maaf, gue kesini untuk makan. Bukan untuk dengerin cerita gak guna lo itu. Dan karena lo, gue jadi gak nafsu untuk makan," Agatha dengan datarnya menatap ke arah Verra setelah itu pergi begitu saja dengan makanan yang masih tersisa banyak itu.
Mendengar kata-kata yang pelan namun menusuk itu, Verra pun mulai mengeluarkan air matanya dan langsung pergi begitu saja. Tujuannya kini adalah Syifa. Ya sahabatnya itu sangat mengerti dirinya.
.
Bel pulang pun sudah berbunyi. Para siswa pun mulai keluar dari kawasan sekolah.
Agatha berjalan dengan aura dinginnya di koridor sekolah.
"Agatha!" Seseorang memanggilnya dari belakang. Namun Agatha menghiraukan nya dan lanjut berjalan.
Tiba-tiba seseorang menahan lengannya. Membuat Agatha menoleh dan mendapati Syifa yang tengah menatapnya tajam.
"Ternyata lo beneran budeg ya! Gue panggil aja gak denger," ucap Syifa lalu terkekeh. Tak lama raut wajahnya berubah datar. "Kenapa lo gak bisa jaga ucapan lo?"
Agatha hanya menaikkan satu alisnya. Tiba-tiba Syifa mendorong bahunya kencang hingga Agatha tersungkur ke lantai. "Maksud lo apa dorong gue?" ucap nya datar.
"Gue hanya memuaskan nafsu tangan gue yang ingin mendorong seseorang aja," Syifa berucap dengan matanya menatap jari-jari tangannya.
Agatha pun bangkit lalu berjalan begitu saja melewati Syifa.
"Eh gue belum selesai sama lo!" Syifa pun kembali menarik lengan Agatha hingga termundur beberapa langkah.
"Ada perlu apa sama gue?"
"Berani banget ya lo, Ngomong kasar ke sahabat gue."
"Siapa? Oh si bego?"
"Lo..."
Bugh
Syifa yang tidak terima sahabatnya dihina pun meninju pipi Agatha. "Mulut lo itu... perlu diajarin ya."
Agatha pun memegang pipi nya yang memerah itu. Lalu sedikit terkekeh. "Lagian gue kan udah tegasin ke dia, untuk jauhin gue. Tapi dia masih ngedeketin gue... apa itu namanya kalo bukan---" Agatha pun menjeda kalimat nya "--bego."
Syifa pun hendak memukul Agatha kembali namun urung saat ada yang memanggil namanya.
"Syifa!" Seorang lelaki datang menghampiri mereka dan menatap tajam pada Syifa. "Lo mau ngapain?"
"Arka... gue cuma---"
"Cuma mukulin doang? Syif... gue tau lo jago bela diri, tapi jangan gunain untuk mukulin orang seenaknya dong," Arka pun menoleh ke arah Agatha. "Pipi lo merah. Kita ke UKS."
"Gausah sok peduli sama gue," tegas Agatha dengan penekanan di kalimatnya. Ia pun hendak pergi namun Syifa menahannya lagi.
"Gue belum selesai sama lo!"
"Udah lah Syif!" seru Arka.
"Tapi dia udah nyakitin perasaan Verra. Sepupu lo." Arka pun terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISOPHONIA (HIATUS)
Подростковая литератураICE GIRL telah berganti menjadi MISOPHONIA Seorang gadis pindahan yang tiba-tiba datang menggemparkan seluruh warga sekolah SMA Angkasa, karena keanehannya yang selalu mengenakan headphone di kepalanya. Agatha Mouza Aurelia, gadis cantik yang membu...