"Lo berdua sariawan?".
Adel menatap dua temannya itu dengan tatapan heran. Siapa lagi kalau bukan Aruna dan Anya?. Biasanya, dua cewek itu akan selalu berisik jika dipertemukan satu sama lain. Akan tetapi, sekarang ini mereka berdua terlihat diam saja. Tidak seperti biasanya.
Adel mengambil tempat duduk di sebelah Aruna. Gadis itu diam diam melirik ponsel Aruna. Penasaran dengan apa yang dilihat oleh gadis tersebut.
Mata Adel melebar, ia lantas berdiri seraya menatap tajam Aruna dan Anya.
"MOHON MAAP, KALIAN SEBELAHAN YA!"
Adel tak habis pikir. Padahal Aruna dan Anya duduk bersebelahan, tetapi kedua gadis tersebut malah bicara lewat handphone?.
"Mager del, suara gue serak, kemaren habis mabok marjan" Ucap Aruna yang diangguki oleh Anya.
"TERUS ITU KENAPA ADA MUKA GUE!?" Teriak Adel.
Anya cengengesan, "Habis muka lo memeable sihh".
Percakapan selanjutnya hanyalah tentang berbagi informasi mengenai gossip yang beredar di kampus. Tentu saja, dalangnya adalah seorang Adelia Artawijaya. Gadis tersebut selalu up to the date jikalau sudah mengenai seputar gossip atau rumor. Memang dasar lambe turah.
Percakapan mereka berhenti tatkala melihat sosok lelaki dengan paras tampan yang tidak manusiawi.
"Mas Javier mau kemana?" Tanya Anya.
Javier menghentikan langkahnya, menyisir surai rambutnya kebelakang, "Disuruh Mbak Arin beli cemilan, stok cemilan di kulkas habis di embat si Alif".
"Emang dasar perut getah." Cibir Anya.
"Busett! Perut karet woi" Koreksi Javier.
Tiba tiba saja, muncul sebuah ide di kepala Adel. Gadis itu tiba tiba tersenyum. Ia lantas berpindah duduk di sebelah Anya.
"Mas Javier, emang enggak susah ya nanti bawa barang belanjaannya?" Adel memulai rencananya.
Javier terlihat berpikir, "Iya juga, lo aja deh sini ikut sama gue".
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST GOOGLE
Teen FictionMenceritakan suka duka yang dirasakan para remaja remaja yang mencari kebebasan