Siang ini, untuk kesekian kalinya, Kost Google kedatangan anggota baru. Kali ini hanya ada Javier, dan Asep di dalam kost. Reza tentu saja masih bekerja, Arin pergi mengunjungi sang ibu, sedangkan Adel dan Aruna entah pergi kemana. Kedua gadis itu sudah pergi dari pukul 08:00 pagi tadi.
Javier dan Asep terus memperhatikan lelaki dengan jaket jeans di depan mereka itu dari atas sampai bawah. Mereka juga sesekali melirik koper lelaki tersebut.
"Itu gitar listrik ya?" Tanya Javier mencoba untuk basa basi, yang sayangnya hanya dibalas dengan,
"Hm."
"Wuihh parfum lo merk apa nihh? Baunya seger banget." Javier mengendus endus jaket lelaki di depannya itu, yang sontak membuat sang pemilik jaket melangkah mundur.
"Gua tabok lu ya"
Javier memasang tampang watadosnya. "Bercanda elah bang, sensi amat, lagi PMR ya?"
Plak
"PMI bego! Bukan PMR!" Sahut Asep setelah menenggampar sahabatnya itu.
"Kepanjangan PMI apa sihh?" Tanya Javier sambil mengusap pipinya yang terkena gamparan tadi.
"Palang Merah Indonesia! Ck, gitu aja gak tahu!" Javier hanya tersenyum bodoh, lelaki itu kembali menyahut. "Yang biasa pacarannya sama P3K bukan sih?".
"Tuh tahu," Asep melirik Javier, sebelum kemudian berucap, "Tadi lu bilang P3K, sekarang gue tanya! Kepanjangan P3K apa? Pasti lu ga tahu nih!".
Javier mendengus, "Enak aja! Gue tahu ya!"
"Yaudah tinggal jawab!"
Lelaki itu kemudian menyisir rambutnya, memamerkan ketampanannya sambil berucap,
"Pertolongan Pertama Pada Kesurupan, kan?"
"OASU! SI GOBLOK!"
"ASTAGHFIRULLAH UKHTEA, KASAR SEKALI KAMU!"
"BRISIK! LU UJIAN NASIONAL PAKEK SISTEM UAS YA!?" Javier pun lantas mengernyitkan dahinya. "Sistem UAS apaan dah?"
"Ujian Asal Silang"
Javier menggulung lengan bajunya. "HAYU GELUD KITA, SEMBARANGAN KALO NGOMONG!"
"BRISIK ANJING!".
Sontak kedua lelaki yang sedang adu mulut tersebut pun berhenti. Mereka saling menatap satu sama lain dan kemudian memandang sosok di depan mereka yang terlihat sangat dongkol.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST GOOGLE
Teen FictionMenceritakan suka duka yang dirasakan para remaja remaja yang mencari kebebasan