Mati Lampu

2K 286 23
                                    

Ada sesuatu yang berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada sesuatu yang berubah. Tidak banyak yang menyadarinya, tapi tentu saja Aruna menemukan titik celah itu. Ia tergolong orang yang sangat peka. Karena Aruna juga suka mengamati orang orang di sekelilingnya.

Semuanya bermula sejak 2 hari yang lalu, dimana saat itu Arin dan Javier pulang bersama dalam kondisi basah terguyur hujan. Memang, tidak ada perubahan pada Arin. Akan tetapi, tidak dengan Javier.

Aruna dapat merasakan bahwa aura lelaki tersebut menjadi semakin gelap. Hanya saja lelaki tersebut cukup lihai dalam menutupi hal tersebut. Ia terlihat banyak tertawa dan bergurau. Tetapi beberapa kali, Aruna memergokinya sedang melamun sendirian.

Entah apa yang lelaki tersebut pikirkan,

"BANG, LU JANGAN MAKAN TEMPAT NAPA!?"

Septian yang merupakan pelaku utama teriakan Anya tersebut menutup telinganya. Besok sepertinya ia harus periksa ke THT. Teriakan Anya kencang bukan main.

"Mana ada gue makan tempat!? Lo nya aja kali yang gendut!"

Mata Anya melebar, "LO BILANG APA TADI!? GENDUT!? MATAMU PICEK A?".

Dengan sekuat tenaga, Anya mendorong tubuh Septian hingga pemuda tersebut terjatuh ke lantai. Gadis itu menselonjorkan kakinya, tidak memberi tempat pada Septian untuk duduk.

"Anya anjing!" Umpat Septian,

"Bang Asep babi!" Balas Anya.

Alif tertawa renyah, "Awas ntar jodoh lagi".

"NAJIS!" Ucap Septian dan Anya kompak.

Aruna menaik turunkan alisnya, "Ihh ngomongnya kompak! Gemes deh~",

Anya menatap Aruna datar, "Mbak, lo jangan ikut ikutan deh".

"Amit amit gue jodoh sama cewek berjakun macam Anya!" Ucap Septian.

"GUE JUGA GA SUDI YA DIJODOHIN AMA LO, BANG!" Hardik Anya.

Buk!

Anya melempar bantal sofa ke arah Septian, akan tetapi dapat dihindari oleh pemuda tersebut. Bantal itu malah mengenai Javier yang duduk di sebelah Septian.

Anya terkejut, "EH? Maaf Bang! Ga sengaja sumpah!".

Tidak ada respon dari Javier. Lelaki tersebut hanya fokus menatap televisi. Sepertinya tengah melamun.

"Bang?".

Anya menarik napas, mengambil ancang ancang untuk berteriak,

KOST GOOGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang