Arin mengernyitkan dahinya. Tatapan matanya tak lepas dari kamar nomor 01 yang sedari kemarin tidak ada pertanda terbuka. Atau memang dirinya yang tidak tahu.
Tak mau ambil pusing, gadis berparas cantik itu pun turun dari lantai atas. Ia melirik jam dinding, masih pukul 05:00 pagi. Ia baru saja selesai ibadah dan mandi. Kebiasaan Arin bangun pagi.
Hatinya tergerak untuk menengok ke dapur. Entah karena apa, Arin pun juga tidak tahu. Arin mencium aroma makanan dari tempat tersebut. Ia terkejut tatkala menemukan sepiring nasi goreng dengan telur dadar di atas meja makan. Ada secarik kertas berwarna hijau di dekatnya.
"Sarapan dulu :), hehe"
Hehe?
Betapa lucunya. Arin tersenyum, ia bertanya tanya. Siapa gerangan yang membuat nasi goreng ini?. Gadis itu juga kebingungan, ingin memakan nasi goreng ini atau tidak. Pasalnya, ia tidak tahu untuk siapa nasi goreng tersebut. Tapi ia ingin tahu bagaimana rasanya.
Arin menengok ke sekeliling. Mencoba berpikir dengan logikanya. Orang yang tinggal di kos hanya dirinya dan juga pemuda yang dipanggil eja eja oleh Bu Sandara. Sedangkan pemilik kos ini pun jarang mengunjungi tempat kos. Apa mungkin nasi goreng ini ditujukan untuk Arin?.
Setelah berpikir beberapa menit, Arin memutuskan untuk masa bodoh dan meraih sendok beserta garpu. Gadis itu mulai menyuap nasi goreng tersebut kedalam mulutnya. Arin mengunyah nya pelan, dan sedetik kemudian gadis itu terkejut. Sangat terkejut.
"GILA! ENAK BANGET ANJIR!"
Entah karena lapar, atau karena nasi goreng tersebut kelewat enak, Arin menghabiskan nasi goreng tersebut tanpa sisa. Padahal niat hati hanya ingin mencicipi sedikit.
Ah masa bodoh.
Drrtt drrttt
Arin merogoh saku celananya. Ah, telefon dari Bu Sandara. Tanpa pikir panjang, Arin pun segera mengangkatnya.
"Assalamu'alaikum, Arin"
Betapa lembutnya suara wanita itu. "Wa'alaikumsalam, punten...ada apa ya bu?" Tanya Arin to the point.
"Saya cuma mau ngabarin, nanti sore anak saya bakal ikut menghuni kos an. Kamu hari ini masih ambil cuti kan?"
"Iya bu" jawab Arin seadanya.
"Saya mau minta tolong, nanti tunjukkin area area kos an ke anak saya ya? Mau minta tolong eja, takutnya anaknya sibuk, dia juga seringnya pulang malam"
Arin hanya mengangguk. "Iya, baik bu"
"Makasih ya rin, kalau gitu saya tutup yaa, Assalamu'alaikum"
"Sama sama bu, wa'alaikumsalam".
Telepon ditutup. Arin menghela napas pelan. Ia melirik kamar pemuda bernama eja itu. Nampak seperti sibuk sekali ya?. Padahal Arin sengaja tidur larut malam, tetapi ia tetap tidak berpapasan dengan pemuda tersebut. Sebenarnya apa saja yang dilakukan pemuda itu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST GOOGLE
Ficção AdolescenteMenceritakan suka duka yang dirasakan para remaja remaja yang mencari kebebasan