BRAK! BRAK!
"WOI BANGUN LO!"
Anya menghentak-hentakkan kakinya di depan kamar lelaki bernama Alif Setya Yuangga itu. Ia sudah berteriak teriak sekitar setengah jam. Berusaha membangunkan lelaki tersebut.
"5 menittt, kasih gue 5 menitt!"
BRAK!
Anya kembali menendang pintu kamar Alif. "ALIF JANCOK! UDAH LIMA KALI LO BILANG GITU YA!".
"COCOTE! OJO RAME RAME!"
Anya sudah ancang-ancang akan mendobrak pintu kamar lelaki tersebut. Ia menggulung lengan bajunya, kemudian memasang kuda kuda.
"Ribut banget kalian".
Anya menoleh, mendapati Githa berdiri sambil menyender di dinding. Anya rasanya ingin sujud syukur melihat kedatangan Githa. Ia lantas memasang wajah melasnya.
"Huhuhu Mbak Gigii! Watashi neomu kesell!" Rengek Anya.
"Ada apaan emangnya?" Tanya Githa sambil melirik pintu kamar Alif.
"SI BANGKE INI UDAH AING BANGUNIN, MALAH BALIK TIDUR LAGI MBAK!" Jerit Anya meluapkan kekesalannya.
Githa meringis, benar kata Septian. Teriakan Anya keras bukan main. Githa memberi kode pada Anya untuk sedikit menjauh dari pintu kamar Alif.
Tok tok tok!
"Alif, bangun sekarang atau nanti di alam barzah?" Tanya Githa.
BRAK!
BUG!
Terdengar suara berisik di dalam kamar Alif. Tak sampai 10 menit, pintu kamar Alif terbuka.
"Pagi Mbak Git" Sapa Alif dengan wajah tanpa dosanya.
"Pagi juga, buruan ke luar deh, bantu yang lain, kerja bakti" Ucap Githa.
"Siap laksanakan!"
"Dihh! Gak mandi ya lu!?" Cibir Anya.
Alif menatap Anya tajam, "Sembarangan! Nyoh! Hiruplah bau surgaa!"
Alif merangkul Anya. Berusaha membuat gadis itu mencium bau ketiaknya. Memang benar, Alif belum mandi.
"HOEEKK!" Alif terbahak melihat wajah Anya.
"Mampus!"
Anya melotot, "ALIF BANGSAT! KETEK LO BAU BABI CELUP SIALAN!"
Melihat tanda tanda Anya akan murka, Alif pun segera berlari untuk menyelamatkan diri.
Githa hanya geleng geleng kepala melihat tingkah teman kost nya tersebut.
●●●
Jika Reza, Alif, Septian, dan Githa berada di luar untuk kerja bakti, maka yang tersisa hanya Anya, Aruna, Theo dan Javier yang mendapat bagian memasak. Karena Adel meminta Arin untuk menemaninya mengunjungi Bu Sandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST GOOGLE
Teen FictionMenceritakan suka duka yang dirasakan para remaja remaja yang mencari kebebasan