Sudah terhitung 2 minggu semenjak insiden pertengkaran antara Theo dan Adel terjadi. Keduanya terlihat masih enggan untuk berbaikan. Bagaimana tidak? Diantara mereka berdua tak ada yang mau menurunkan ego masing-masing dan meminta maaf.
Hari itu, Arin menemani Adel hingga gadis itu tertidur. Tak hanya menghibur, Arin juga sesekali memberi nasehat pada gadis itu. Ia juga mengungkapkan bahwa jujur Arin sendiri pun sempat mengira Adel adalah tipe gadis yang suka mabuk-mabukan di club. Kenapa? Tentu saja karena cara berpakaian Adel yang memang tergolong seperti kekurangan bahan.
Disisi lain, Reza berkata pada Arin bahwa Theo sepertinya seseorang yang memiliki trust issues. Dapat dilihat dari bagaimana lelaki tersebut menolak untuk bergaul dengan penghuni kost yang lain. Apa Theo tidak mempercayai mereka semua? Tidak. Lebih tepatnya, lelaki itu takut untuk menaruh harapan atau kepercayaan pada seseorang.
Awalnya, Adel masih sering menyinggung masalah tersebut. Dari dimulai dengan menyindir Theo, atau terang terangan mengatai lelaki tersebut. Semua itu berakhir kala Theo secara diam diam memesan banyak makanan, dan mengirimnya untuk Adel. Tak lupa, ia berpesan pada kurir untuk tidak mengatas namakan dirinya. Aruna adalah satu satunya orang yang tahu akan hal tersebut. Karena dia tidak sengaja melihat riwayat pengiriman dari handphone lelaki tersebut.
Pagi ini, Reza yang sedang menyeruput kopi bersama dengan Septian dan Javier dikejutkan oleh suara Aruna yang berlari menuruni tangga.
"Mas Eja! Mas Eja!—"
"Dia si tua bangsat~" Sambung Javier dan Septian menirukan lagu Hey Tayo.
Reza tidak merasa tersinggung, lelaki itu malah terkekeh dan kemudian menjawab, "Ada apaan na? Heboh banget pagi pagi".
Aruna mendorong Septian yang duduk di samping Reza hingga pemuda itu terjatuh dari sofa, dan tanpa ada rasa bersalah mendudukkan diri disana.
"Aruna anjing!" Umpat Septian kala pantat nya bertegur sapa dengan lantai keramik. Aruna melempar tatapan tajam pada lelaki tersebut, "Siapa yang anjing!?".
Merasa akan ada bahaya, Septian meneguk ludahnya, "Gue yang anjing run! Gue yang anjing!" Ucap lelaki tersebut yang dibalas senyuman oleh Aruna, "Bagus! Sadar diri".
Aruna mengabaikan gerutuan dari Septian dan kembali terfokus pada Reza. "Gue tadi di chat Bu Sandara, katanya hari ini penghuni kost an bakal lengkap?".
Reza mengangguk, "Iya, nanti gue juga bakal ngadain rapat juga" Ucapnya.
Gadis bermarga Maheswara itu mengernyitkan dahinya, "Rapat?".
"Iya, rapat kecil doang sih, nanti aja gue kasih tahu detail nya".
Pandangan Reza terkunci kala ia melihat jari Aruna yang dibalut oleh plester. Lelaki itu meraih tangan Aruna yang tentu saja membuat gadis itu bertanya tanya. Bahkan Septian yang melihat hal tersebut pun, ikut menengok apa yang tengah Reza lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST GOOGLE
Teen FictionMenceritakan suka duka yang dirasakan para remaja remaja yang mencari kebebasan