Curhat Malam Hari

2K 272 12
                                    

Ghita terbangun kala ia mendengar suara adzan maghrib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ghita terbangun kala ia mendengar suara adzan maghrib. Gadis itu mengerjapkan mata beberapa kali. Ia menguap panjang. Berusaha untuk mengumpulkan setengah nyawa nya yang masih melayang layang. Beruntung Ghita sedang halangan, jadi ia bisa beristirahat dengan aman.

"Oh shit, kantong mata gue tebel bat kek rengginang." Gumamnya pelan,

Ghita menatap pantulan dirinya di kaca itu dengan seksama. Rambut acak-acakan yang terlihat seperti rambut singa. Ia juga masih setia memakai piyama berwarna abu abu dengan motif polkadot nya.

Kemarin sungguh melelahkan. Githa harus bolak balik ke kampus dan kost an 5 kali. Ditambah lagi, motornya yang mogok di tengah jalan. Untung saja ia sudah dekat dengan kost.

"Jelek amat ini muka ya Tuhan.."

Githa meraih handuk, berniat ingin mandi. Akan tetapi suara bising dari kamar sebelah membuat Githa berhenti.

"Ohiya dongg, apa sih yang gue gatahuuu?"

"Najiss, pede amat lu!"

Githa melangkahkan kakinya untuk meraih knop pintu. Gadis itu hendak mengecek asal kebisingan tersebut. Pasalnya ini sudah malam, dan suara mereka tergolong sangat kencang.

Githa berjalan hingga ke kamar paling pojok, kamar Aruna.

"Ada apaan nih?".

Ketiga manusia yang sedang duduk di lantai itu pun menoleh ke arah ambang pintu. Disana, Githa berdiri menyender pada pintu dengan handuk yang bertengger di pundaknya. Kayak abang tukang bakso.

"Eh ada Mbak Gigii, hehe." Anya menyengir sambil merapikan cepolan rambutnya.

Aruna menoleh, gadis itu masih memakai mukena atasannya. "Masuk Mbak! Sini, Join kita!",

"Ngeteh dulu sayy." Ucap Adel sambil membenarkan posisi masker wajahnya.

Ghita masuk ke dalam. Tak lupa, ia menutup pintu kamar Aruna. Gadis ber wajah judes itu duduk di sebelah Adel. Mereka duduk membentuk lingkaran. Di tengah-tengah, ada berbagai macam chiki atau makanan ringan.

"Busettt, banyak bener ni makanan."

"Woiyaa dongg, ini buat persediaan sih Mbak" Ucap Aruna.

"Back to the topic, jadi sekarang lo gimana ama dia, nya?" Tanya Adel.

Sontak semua mata tertuju pada Anya. Cewek itu menyender di kasur Aruna. Menghela napas pelan, kemudian berkata "Nomor aing di block, emang dasar batagor!".

KOST GOOGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang