Malam minggu adalah hal yang paling ditunggu tunggu oleh hampir semua orang. Di malam minggu, hal yang biasa dilakukan tidak lain adalah jalan jalan, pergi ke pasar malam, atau berburu kuliner. Akan tetapi beberapa orang memilih untuk tetap tinggal di rumah. Seperti apa yang dilakukan para penghuni Kost Google sekarang ini.
Sedari tadi, mereka hanya berdiam diri di ruang tamu sambil menonton sinetron azab di TV. Arin yang sibuk dengan laptopnya, Aruna dan Adel yang sedang memakan cemilan. Sedangkan para lelaki duduk di lantai sambil fokus menonton.
"Dih! Tu keranda bisa terbang gitu!" Seru Reza heboh ketika melihat salah satu adegan sinetron azab tersebut.
"Yaelah Mas, namanya juga sinetron azab! Itu tuh gegara semasa hidupnya dia sering berak sembarangan!" Sahut Asep.
"Eh gue masih inget tahu, pernah nonton ni sinetron tapi ceritanya beda lagi.." Javier mencoba untuk mengingat ingat sinetron azab yang pernah ia tonton.
"Yang series apaan?" Tanya Reza. "Kalau yang azab penjual tahu bulat mati dadakan dikubur anget anget itu gue pernah nonton."
"Mas, kenapa tontonan lu yang iya iya gitu sih?" Tanya Asep sambil melemparkan tatapan horror ke arah Reza. Lelaki itu bergeser menjauhi Reza.
Reza mengabaikan pertanyaan Asep. "Yang series apaan, Jav? Gue kepo nihh"
"AH INGET!" Javier tersenyum, kemudian berkata, "Jadi tuh jenazahnya pas udh di keranda kayak kentut gitu."
"Terus terus?"
"Vrooott vrooott gitu." Ucap Javier menyuarakan bunyi kentut dari jenazah tersebut.
Asep speechless. Tidak tahu harus berkata apa lagi. Dalam hati ia berkata,
"Emang orang metong bisa kentut?"
"Gileee, kenceng juga tu kentut." Sahut Reza. Lelaki itu tampak excited mendengar cerita dari Javier.
"Iyee Bang, si Ustadz nya ampe bilang "Astaghfirullah, buseett" gitu anjir!" Javier jadi membayangkan bagaimana kiranya bau kentut jenazah tersebut.
Di detik selanjutnya, Reza tertawa terbahak bahak karena ucapan Javier. "Baunya kayak gas metana kali ya?".
"Dih anjirr, kok bisa bau gas metana??"
"Yah, kata ustadz nya karena semasa hidup nya beliau ga pernah makan enak."
"Goblok." Maki Asep pelan.
Adel yang diam diam menyimak pun mulai bersuara, "ck ck ck, bahasan kalian ga mutu banget".
Sontak ketiga lelaki tersebut kompak menoleh ke arah Adel. Baik Javier maupun Asep tidak mau cari mati. Daripada menerima 1001 kalimat menohok dari Adel, lebih baik mereka diam. Tetapi Reza dengan beraninya malah berkata,
"Bilang aja, lo iri kann? Nggak ada pengalaman lucu kayak kita kita" Ejek lelaki itu pada Adel.
Adel pun merasa tidak terima atas ejekan tersebut. "Enak aja! Pengalaman lucu gue lebih banyak dari harga diri lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST GOOGLE
Teen FictionMenceritakan suka duka yang dirasakan para remaja remaja yang mencari kebebasan