HAPPY READING
*******************
Kini sudah seminggu Fia dan Arsen berada di Indonesia. Kegiatan Fia cuma tidur, main sama Aden, dan terkadang Fia keluar ke rumah kalau ada keperluan, seperti hari lalu Fia meminta Gio untuk mengantarkannya ke toko hewan. Fia meminta membelikan beberapa hewan, seperti burung kakak tua, bunglon, landak, kelinci, dan hamster. Gio sampai bingung sendiri permintaan aneh dari Fia. Tapi Gio tetap menurutinya. Dengan terpaksa Ardan mencari tukang untuk membangun rumah kecil dibelakang rumah untuk menempatkan hewan-hewan Fia.
Sedangkan Arsen, dia sibuk dengan pasien yang berada dirumah sakitnya yang berada di Indonesia. Bahkan Gio sekarang sering dirumah. Setiap kali diajak kumpul bersama sahabatnya, pasti menolak. Ardan dan Ersa merasa senang atas perubahan anaknya.
Malam hari ini, semua berkumpul diruang keluarga. Seperti biasanya, kini Fia sedang memberikan cemilan untuk Aden sambil memegang perutnya yang empuk, Arsen terfokus dengan layar televisi, Gio sibuk membalas pesan dari sahabatnya, Ersa sedang membuat minum dan cemilan, dan Ardan sedang memegang dagunya seperti berpikir.
"Oke, Ayah sudah buat keputusan." Pandangan mereka langsung teralih kearah Ardan, ayah mereka. Mereka memandang Ardan dengan tatapan bingung.
"Hah? Apa Yah?" Tanya Gio.
"Ayah sudah memutuskan bahwa besok Senin, Fia akan Ayah sekolahkan bersama Gio. Biar bisa berinteraksi sesama manusia." Ucap Ardan sambil melipatkan kedua tangannya di dada dan tersenyum.
"Hah?!"
"Apa?"
Mereka bertiga terkejut mendengar ucapan sang ayahnya.
"Yah, ayah bercanda kan?" Tanya Arsen dengan wajah syok. Tak lama Ersa datang membawa nampan yang berisi minuman dan cemilan.
"Kenapa kakak yang syok?" Tanya Ersa melihat wajah Arsen begitu. Gio sendiri merasa heran.
"Ayah gak ingat tahun lalu? Gimana mereka hancurin sekolahan?"
"Hmm, Ayah tau." Jawab Ardan tenang sambil minum.
"Kalau kejadian itu terulang kembali bagaimana?" Fia tidak peduli perkataan Arsen. Dia sibuk memberi Aden cemilan.
"Kamu yang jagain Fia. Lagian juga ada Gio kan?"
"Kalian bahas apa sih?" Gio merasa kesal.
"Nanti kamu tau sendiri." Ucap Ardan sambil melihat Ersa sedang menyuapi cemilan kepada Fia. Sedangkan Fia hanya membuka mulut menerima.
"Bagaimana Fia? Kamu mau sekolah lagi kan? Kamu tidak bosen homeschooling terus?" Tanya Ardan.
"Hm, mau aja sih. Tapi ada dua syaratnya."
*****
Hari Senin, Fia sudah siap menggunakan seragam OSIS dan tas punggung berwarna abu-abu. Fia berjalan menuruni tangga menuju ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lazy AFIA
Teen FictionAfia Erlina Firmansyah bisa dipanggil Afia. Semenjak adik Afia dibunuh didepan mata Afia membuat dirinya trauma akan hal itu. Orang tua Afia akhirnya mengirimkan Afia berobat diluar negeri yaitu di Prancis ditemani oleh kakak pertama. Tetapi bukanya...