HAPPY READING
*****************
"Sial, kemana tuh bocah?! Udah jam segini, dia belom dateng juga!"
Sedari tadi, Arsen terus menerus mengomel berulang kali didepan ponselnya, sedangkan Fia duduk tak jauh dari Arsen yang sibuk memberi cemilan kepada Aden. Dia tidak peduli dengan kakaknya seperti itu.
"Fia, jangan diem dong. Bantuin kakak?" Rengek Arsen kepada Fia yang menatap Arsen malas.
"Hmm."
"Ish, yang bener dong dek!"
"Hmm, iya gue bantu"
Wajah Arsen langsung tersenyum cerah. Tapi,
"Doa." Lanjut Fia membuat Arsen menjadi murung.
"Sialan tuh bocah!! Lama amat sih!" Arsen sudah sangat jengkel kepada Gio apa lagi dengan Fia. Orang yang ada disekitarnya terkejut mendengar teriakkan Arsen.
Tak lama kemudian, Arsen melihat Gio berlari sambil menengok kekanan dan kekiri.Gio melihat Arsen dan Fia sedang duduk di kursi bersama kucing gemuk dipaha nya. Dia langsung melambaikan tangannya sambil berteriak.
"ARSEN! FIAA!"
Gio berteriak berlari menghampiri Arsen sambil kedua tangannya terbuka, ingin memeluk Arsen. Sebelum itu terjadi, Arsen memukul kepala Gio menggunakan majalah orang yang berada disebelahnya.
BUKK..
"Sialan! Kenapa lo mukul kepala gue?!" Gio teriak tidak terima. Semua orang yang disekitarnya langsung memandang mereka berdua.
"Sialan, sialan? Gue Arsen, kakak lo! Bukan sialan, nyet!" Balas Arsen sambil menyilang kan kedua tangannya di dada. Gio mengelus-elus kepalanya yang berdenyut.
"Terus, habis kemana? Kita nunggu dah lama banget tau gak?"
"Ya mana gue tau. Lagian gue ketiduran."
"Heleh, alesan teroosss!!"
"Cih, emang ya lo kagak percaya ama adek sendiri"
Entah kenapa, Fia agak kesal kepada kedua kakaknya itu. Setiap ketemu pasti ribut. Jengah melihat mereka terus beradu mulut, Fia langsung berdiri menggendong Aden didepan.
"Sampai kapan kalian ngebacot terus?" Ucap Fia saat melintasi mereka berdua. Pandangan Arsen dan Gio langsung beralih kearah Fia yang berjalan meninggalkan mereka.
"Oi Fia, tungguin! Gue belom pelukan sama lo!" Teriak Gio melihat Fia berjalan keluar bandara. Saat Gio ingin menyusul kembarannya, Kerah seragam Gio tertarik kebelakang.
"Mau kemana lo?"
"Ya mau nyusul Fia lah."
"Gak, lo harus bawa kopernya Fia."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lazy AFIA
Fiksi RemajaAfia Erlina Firmansyah bisa dipanggil Afia. Semenjak adik Afia dibunuh didepan mata Afia membuat dirinya trauma akan hal itu. Orang tua Afia akhirnya mengirimkan Afia berobat diluar negeri yaitu di Prancis ditemani oleh kakak pertama. Tetapi bukanya...