Part (16)

5.9K 307 5
                                    

Budidayakan vote terlebih dahulu 👌

*~*~*~*


Ken juga tidak tau kenapa dia harus repot-repot seperti ini, kenapa juga dia harus khawatir dengan Fira dan perhatian dengan Fira. Kenzo tidak tau, apa lagi berdekatan dengan lawan jenis selain keluarganya. Ken hanya mengikuti apa kata hatinya saja.

Akhirnya Fira mau makan setelah dikasih wejengan oleh Ken, jika nanti sepulang sekolah akan membelikan es krim. Ya, hanya sebuah es krim Fira mau untuk makan. Aneh memang, jika cewek lain mungkin minta dibelikan tas atau sepatu yg berbentuk barang. Beda dengan Fira yg hanya dijanjikan es krim saja sudah senang sekali.

Ini lah yg membuat Fira berbeda dari cewek diluaran sana yg lebih suka shopping ke mall, makan dilestoran mahal, dan selalu menjaga penampilan didepan cowok agar terlihat baik. Berbeda dengan Fira yg lebih suka es krim, coklat, boneka, dan selalu berpenampilan apa adanya.

"Bener ya kalau Fira makan nanti pulang sekolah beli es krim." Ucap Fira memastikan apa yg dibilang Ken.

"Hm!" Jawab Ken tetap fokus menyuapi Fira makanan dan langsung diterima oleh Fira.

"Ish, yang bener dong. Hm itu iya apa Enggk?" Tanya Fira saat berhasil menelan buburnya.

"Iya!" Jawab Ken singkat tanpa ekspresi apapun. Sedangkan Fira yang mendengar jawaban Ken pun langsung menampilkan senyuman manisnya hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Ken yang melihat itu refleks mengacak rambut fira sambil tersenyum tipis  karena gemes dengan tingkah Fira. Fira yang mendapat perlakuan itu pun langsung diam mematung, sedangkan Ken yg sadar atas perubahan Fira langsung menarik tangannya kembali dan mengubah ekspresi wajah menjadi datar kembali.

Suasana pun menjadi hening dan agak terasa canggung, sebelum akhirnya Ken menyuruh Fira untuk meminum obatnya setelah selesai menghabiskan bubur yg dibawakan Kenzo tadi.

"Minum!" Suruh Ken memberikan obat yg diberikan oleh Bu Dewi tadi dan segelas air putih.

Fira tersenyum sambil menerima obat serta air putih dan langsung meminum obatnya. Setelah meminum obatnya, Fira  mengembalikan gelasnya ke Ken sambil mengucapkan terima kasih dan hanya dijawab anggukan oleh Ken.

Susananya kembali hening, Fira yang fokus
melihat kearah Ken yg duduk disofa samping ranjang Fira dengan mata yang fokus pada ponselnya. Ken tidak menyadari jika dirinya sedari tadi diperhatika oleh Fira.

"Kak Ken kalau kayak gitu tambah ganteng ya!" Gumang Fira sambil menarik sudut bibirnya membentuk senyuman manisnya.

"Tuh kan jantung Fira deg deg an lagi" lanjut Fira sambil memegangi dadanya yg berdekup lebih kencang.

"Kata Rasya kan kalau orang deh deg an tandanya jatuh cinta, berarti Fira jatuh cinta dongg!" Ucap Fira yg hanya bisa didengar oleh Fira.

"Tapi sama siapa??" Ucap Fira dengan polosnya. mungkin jika Ken dengar pasti hanya samar²
Tak jelas, Ken tak ingin bertanya juga.

Tiba-tiba saja pintu bilik Fira terbuka dan menampilkan temen-temen Fira yg jatuh kelantai dengan saling tindih-tindihan, Fira dan Ken langsung menengok kearah mereka. Fira dengan raut wajah bingung, sedangkan Ken hanya menampilkan wajah datarnya. Sedangkan temen-temen Fira hanya memberi cengiran sambil mengakat hari mereka membentuk (✌️) .

Kenapa temen-temen Fira bisa jatuh, sebenarnya Meraka sudah cukup lama di depan pintu bilik Fira. Mereka penasaran apa yg dibicarakan oleh makhluk seperti Fira yg polos minta ampun dan si kutub es yg dinginya kayak kutub selatan. Karena rebutan tempat dan dorong-dorongan alhasil salah satu dari mereka tak sengaja memegang ganggang pintu dan alhasil pintu terbuka dan mereka pun jatuh kelantai bersamaan.

Gadis Polos Vs Kutub EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang