6

82 11 0
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE

Disiang hari terlihat nara yang diam membeku menatapi layar laptopnya

"raya"

"apa?"

"jangan ngelamun, konon katanya kalo ngelamun nanti kamu akan kemasukan setan"

"ah~ kau benar juga" nara menunjukan sedikit kekehan nya

"bang boleh aku izin keluar sebentar?"

"kemana?"

"aku ada janji dengan seseorang"

"baiklah silakan, jangan lama dan hati hati"

"baik, aku permisi" nara membungkuk memberi hormat mengambil tasnya dan pergi begitu saja

------------

Kini memperlihatkan nara disebuah rumah abu seorang diri

"apa lebih baik aku masuk kedalam waktu saat nenek rosa?"

"lebih baik itu karena jika ke waktu daddy dan mommy hidup aku pasti akan berpikir untuk menarik mereka begitu saja"

nara dengan percaya diri memasukan nomor waktu kematian rosanglyn

Dan disinilah nara berada

Disebuah jalan raya yang sangat damai tanpa pertanda buruk apapun pada tahun 1990

"yassya" nara menoleh kesumber suara saat nama sang ayah di panggil

"nenek?"

"mama" nara menoleh kesumber suara

Melihat yassya yang terlihat seperti baru saja pulang dari sekolah dan hendak menyebrangi jalan untuk menemui ibu yang menjemputnya

"diamlah disana, mama akan menghampirimu"

"jangan nek" panggilan nara pun tak berhasil membuat rosa tidak terhindar dari kecelakaan

"jangan" nara berteriak namun tubuhnya terjatuh begitu saja

nara berusaha menguatkan dirinya dan masuk kedalam kerumunan

"kau tampan dan memiliki batin yang kuat sejak kecil" nara terus memerhatikan yassya berusia 7 tahun yang masih terus menangis sambil memeluk ibunya

"mama sayang yassya sampai kapanpun itu, kau harus terus bahagia di dunia ini, menurutlah pada papamu dan tante silla"

"bahkan kau masih sempat membela wanita yang ternyata kini menjadi pasangan suamimu"

"ketika kau merasa bersedih dan terpuruk percayalah mama ada di sampingmu selalu, jadi jangan pernah melupakan bahwa aku adalah mama yang selalu ingin melihatmu bahagia dari dunia yang berbeda"

"maaf mama harus menemui tuhan terlebih dahulu, maaf mama harus meninggalkanmu di dunia ini"

"kalian dua orang yang sama, masih sempat meminta maaf di detik-detik terakhir kehidupan kalian" air mata nara terus mengalir bebas

"engga. mama ga boleh pergi"

"daddy ga boleh pergi, daddy ga boleh meninggalkan kami, daddy ga boleh menyusul mommy" kata kata nara saat kejadian 12 tahun lalu terngiang kembali di telinga nara

"mama sangat mencintaimu abyassya" wanita itu tersenyum manis lalu memejamkan mata nya

"daddy mencintai kalian semua"

"ahhh" nara menutup kupingnya terus menerus, berharap perkataan itu menghilang saat ini

" aku tidak bisa disini terus, aku harus kembali sekarang" nara dengan cepat berlari meninggalkan area kecelakaan dan memasuki wilayah yang menurutnya aman untuk dirinya kembali

Miracle of my life ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang