5

100 11 0
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE

dimalam hari terlihat ada banyak orang berkumpul disebuah rumah megah yang di beli oleh yassya atas nama anna sampai saat ini masih atas nama anna aria

Keempat anak itu engan mengurus kelanjutan harta warisan

"happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you" ketujuh cucu dari seorang amarnath dengan riang menyanyikan lagu ulangtahun

'huft'

setelah mengucapkan banyak make a wish amarpun meniup lilin kue

"hadiah dari esha untuk kakek adalah aku, greesha alora" wanita kecil itu dengan wajah imutnya pada sang kakek

"wuah cantik sekali hadiah nya" amar meletakan kedua tangan nya di kedua pipi esha

"esha sayang kakek"

"kakek juga"

"untuk kakek" seorang jackson memberikan sebuah kotak berukuran sedang pada amar

"wuah apa ini?"

"ada nama kakek disini" jackson menunjukan sisi jam yang terdapat tulisan 'amarnath'

"makasih, kakek suka hadiah nya"

dan setelah itu para cucu amar mulai menyerahkan masing masing hadiah pada kakek nya, hadiah berupa jam hingga pakaian dan tas, semua barang yang mereka berikan termaksud barang yang limited edition

Perlu kalian ketahui bahwa saat ini demi merayakan ulangtahun amar, keluarga bella yang tinggal di canada pun menyempatkan diri kembali ke korea bersama

"kalian tidak harus melakukan ini semua sebenarnya, terutama kau khalid"

"kau tidak harus menyempatkan waktumu hanya untuk acara seperti ini"

"apa itu? bagaimanapun juga kau besan dan juga abang bagiku, kita keluarga bang"

"ah kau ini"

'dret'

dengan seketika tas nara terus begetar menandakan ada panggilan masuk dari sebuah ponsel

"dia menelpon dari tanggal dimana seharusnya dia meninggal?"

"ada apa?" tanya khalid

"kek ada yang ingin aku bahas bersama kalian"

"esha ayo bermain" ajak lilly yang mengerti bahwa orang orang itu akan membahas hal yang tidak seharusnya esha dengar

"ayo kak"

"aku ikut, kakak tunggu" jackson yang malas mencampuri urusan keluarga itupun berlari menyusul sang kakak

"ada apa?"

"pertama dengarkan dahulu panggilan ini" nara meletakan ponsel tersebut di meja makan dan menjawab panggilan telpon

"alika aku mohon kesini sekarang, ibuku benar benar akan membakarku, tolong"

"ahhh ibu aku mohon, aku mohon maafkan aku bu. jangaaaan..." pangilan telpon terputus begitu saja

"siapa?"

"alika?"

"esha menemukan ponsel ini di gudang rumah ini kemarin" ucap bastian yang mulai menjelaskan nya

"eoh benar. bang kemarin aku juga mencoba menjawab telpon itu lagi karena merasa aneh dengan nomor telpon tersebut"

"apa yang aneh?"

"lihatlah nomor telpon nya itu 1959-09-15 . Bukankah itu seperti sebuah tanggal?"

"kau benar juga, aneh sekali"

Miracle of my life ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang