Miracle of my life ✔️

22

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE

"abyassya sialan" ocehan seseorang membuat semua orang itu menoleh

"ayo berkelahi" varro yang baru saja datang menarik baju yassya

"kau gila?" tanya yassya dengan tenang

"kau berengsek, meninggalkan aku dan wildan begitu saja"

"kau pikir aku tuhan bisa menolak takdir hidupku"

"bagaimanapun juga terimakasih telah kembali" varro memeluk yassya dengan erat

"beriterimakasih pada nara yang telah berjuang" oceh yassya sambil memerhatikan nara yang baru saja berkumpul bersama

"naraya makasih telah mengembalikan pria berengsek ini"

"berengsek bilang berengsek, heran"

"aku merindukanmu alien bodoh" varro merangkul yassya dengan sangat ramah

layaknya saudara yang telah terpisah sangat lama

"dasar kelinci bajingan"

"lice kau tidak merindukanku?"

"ngomong apa kau ini? tentu saja aku merindukanmu bodoh" alice pun memeluk anna dengan erat

"12tahun tanpamu itu hampa di dunia ini"

"tidak usah berlebihan"

"serius bodoh, kematianmu sangat mengharukan sekali"

"benar kalian berdua meninggal untuk menyelamatkan putri kalian, wuah luar biasa"

"bagaimana bisa jarak kematian kalian hanya 1minggu?"

"setelah 1minggu abyassya tidak keluar rumah dan saat sudah keluar dari tempat ini dia malah menemui ajal nya, seharusnya kau tidak keluar rumah hari itu"

"kamatian tidak ada yang tau kapan datang nya kan?"

"kau benar juga"

"sepertinya sedang banyak tamu" teriak seseorang

"kakak" bella yang baru saja datang berlari menghampiri anna

memeluk sang kakak dengan sangat erat

"hei ini membuatku sesak" anna menepuk punggung bella agar melepaskan tautan mereka

"aku sangat merindukanmu"

"aku juga"

"hiks kau jahat padaku"

"lihatlah kau masih cengeng seperti ini" anna mengusap pipi sang adik dengan lembut

"kau meninggalkanku, bagaimana aku tidak sedih? wanita yang aku anggap sebagai ibuku juga malah meninggalkan untuk selama nya"

"tapi aku kembali sekarang"

"itu sebabnya aku sangat bahagia, karena aku memiliki sosok kakak sekaligus mama lagi"

"mama?"

"kau juga menjadi sosok wanita yang hebat bagiku seperti mama"

"baiklah kalo begitu berhenti menangis, anak-anak dan para ponakanmu memerhatikanmu sekarang"

"biarkan saja, agar mereka tau bahwa kau sangat berarti untukku"

"seberarti itu aku?" bella mengangguk yakin

"kau bahkan rela masa depanmu berantakan hanya untuk tetap merawatku dahulu"

"jangan bahas itu lagi"

"kenapa? mereka juga udah tau"