9

55 10 0
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE

kini memperlihatkan nara duduk berhadapan dengan seorang pria paruh baya yang mengenakan seragam polisinya

"ada apa?"

"maaf ganggu pak, aku ingin memberikan ini" nara menyerahkan amplop yang sedari tadi sangat ingin ia serahkan

"mengundurkan diri? seketika? apa alasan nya?"

"aku mendapatkan tawaran menarik dari keluargaku"

"menjadi ceo?"

"iya, abangku memberikanku posisi ceo disebuah perusahaan yang menjadi anak perusahaan kami"

"sudah aku duga, wanita dari keluarga kaya dan terpandang sepertimu akan lebih memilih hadiah menarik dari keluarga dibanding berjuang sendiri bukan?"

"aku rasa begitu, aku lebih suka hal instant dibanding hal yang membutuhkan proses"

"baiklah, aku tak berhak menahanmu. terimakasih atas kerja kerasnya selama 1 tahun ini"

"ye, terimakasih atas bantuan dan pengertian nya. aku permisi" nara membungkuk memberi hormat lalu meninggalkan ruangan itu begitu saja

-----------

"naraya kau benar benar berhenti?" tanya seorang pria saat melihat nara merapihkan semua barang barang di meja kerja nya

"aku sudah menyerahkan surat pengunduran diri"

"kalo boleh tau mengapa kau seketika ingin berhenti? apa tawaran dari keluargamu lebih menarik sekarang?"

"iya amat menarik"

"baiklah pada akhirnya kau sama dengan wanita lain yang lebih memilih keluarga dibanidng dirimu sendiri"

"kau salah"

"ah?"

"aku memilih hadiah dari keluargaku karena aku lebih menyukai hal instant, aku hanya harus duduk manis menghadiri rapat tanpa harus berkeliing menyelesaikan sebuah masalah"

"kau benar, ceo lebih menjamin dibanding detectif"

"maaf semuanya"

"untuk?"

"maaf saja jika aku memiliki salah selama aku bekerja disini"

"kau tidak melakukan kesalahan, kami merasa rugi sekarang karena kehilangan detectif yang kompeten seperti dirimu"

"kalo gitu maaf karena membuatmu merasa dirugikan"

"kita tak bisa menahanmu jika yang memintamu pergi adalah keluargamu kan? seorang wanita memang lebih baik selalu menurut pada orangtuanya"

"iya, aku akan selalu menurut pada keluargaku karena aku tidak memiliki orangtua"

"ah maaf"

"gapapa, aku pamit. terimakasih atas segala bantuan nya" nara membungkuk memberi hormat lalu pergi dengan membawa sebuah kartus berukuran sedang yang penuh dengan barang barang nya

"sekarang aku benar benar harus berfikir bagaimana caranya aku menghidupkan kembali mommy dan daddy" nara terus berdengus penuh beban saat sudah berada di dalam mobilnya

"bagaimana caranya membawa diriku di masa lalu ke masa kini? bagaimana jika ternyata aku malah lenyap begitu saja? ah~ mengapa aku baru memikirkan itu sekarang?"

"naraya mengapa kau selalu mengambil keputusan tanpa memiliki rencana dahulu? bodoh sekali kau ini" nara mengacak-ngacak rambutnya frustasi

'tring'tring'

Miracle of my life ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang