Lee Yerin merupakan gadis berusia 18 tahun yang selalu mendapat kekerasan rumah tangga oleh Ayahnya sendiri. Hari-harinya tidak seperti gadis pada umumnya, hidupnya selalu dikekang, ia juga dijual oleh Ayahnya sendiri untuk melunasi hutang-hutangnya...
Yerin dan Hye Yoon sedang menyantap makan siang mereka di kantin. Namun, sedari tadi Yerin merasa bingung karena banyak siswa yang memperhatikan mereka.
“Hye Yoon, kenapa mereka terus memperhatikan kita?” tanya Yerin pada Hye Yoon.
“Mereka memperhatikanmu, Yerin,” balas Hye Yoon.
“Aku? Kenapa?”
“Karena kau cantik.”
“Tapi, aku tidaklah cantik. Tidak secantik dirimu, Hye Yoon.”
“Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, Yerin.”
“Hmm baiklah, terserah kau saja. Hye Yoon, setelah makan maukah kau mengajakku berkeliling? Pasti menyenangkan jika berkeliling bersamamu di sekolah ini.” Pinta Yerin ke Hye Yoon.
“Baiklah, aku akan mengajakmu berkeliling nanti. Tapi, habiskan dulu makananmu, Yerin.” kata Hye Yoon.
Yerin melirik makanan yang dijual di kantin itu, sorot matanya tidak sengaja menangkap sebuah kue cokelat yang dijual di situ. Karena terlihat enak, Yerin jadi ingin memakannya.
“Hye Yoon, tunggu sebentar di sini,” ucap Yerin pada Hye Yoon sembari berjalan pergi meninggalkannya.
“Yerin, kau mau ke mana?” teriak Hye Yoon saat Yerin tiba-tiba meninggalkannya.
“Tunggu saja di sini sebentar, aku akan segera kembali.”
Yerin berjalan pergi meninggalkan Hye Yoon dan menuju ke tempat kue yang dilihatnya tadi. Di tempat itu, terdapat berbagai kue cokelat yang kelihatan enak. Setelah beberapa menit memilih, akhirnya Yerin sudah memutuskan kue jenis apa yang akan ia beli untuknya dan Hye Yoon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
