46

1.1K 1K 240
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ Min Ahjussi
┗━━━━━━━┛
.
.
.

Yuta tengah membaca lembaran kertas di tangannya, pemuda itu seringkali mengerutkan kening. Bagaimana tidak? Penawar racun yang sudah diberikannya pada Yerin malah tidak bekerja. Belum lagi, perempuan itu belum menunjukkan tanda-tanda kesehatannya akan pulih.

Baik fisik maupun batin, sejak kehilangan calon bayinya, pikiran Yerin sedikit rusak. Perempuan itu masih mengira dirinya sedang hamil, ia juga sering berbicara sendiri. Yerin menjadi setengah gila sekarang akibat kondisi yang dia alami akhir-akhir ini. Hoseok yang melihat Yuta sesekali menghela napas, mulai membuka suara.

“Masih belum ada perkembangan?” tanya Hoseok yang dibalas gelengan oleh Yuta.

“Tubuhnya tetap menolak jenis obat yang kuberikan, padahal itu sudah versi akhir dari penawarnya. Kalau terus begini, dia akan mengalami kelumpuhan permanen pada tubuhnya,” jelas Yuta.

“Lalu, bagaimana dengan ingatannya?” tanya Hoseok lagi.

“Ingatannya juga masih kacau, sepertinya Yerin masih mengira kalau dia sedang hamil,” balas Yuta tanpa menatap ke Hoseok.

Hoseok mengalihkan pandangannya ke arah Yerin yang tidak jauh berada di depan mereka. “Apa yang dia lakukan?” gumam Hoseok pelan, namun dapat didengar oleh Yuta.

Yuta mengikuti ke mana Hoseok melihat saat ini, disaat itulah ia juga melihat Yerin. “Menggambar,” balas Yuta sembari mengalihkan pandangannya lagi ke dokumen di tangannya.

“Menggambar? Kau yang memberi alatnya?” tanya Hoseok.

“Tunggu, jadi bukan kau yang memberinya alat gambar itu?” Yuta balik bertanya.

“Aku tidak akan bertanya padamu jika aku yang memberikannya.”

Hoseok berjalan ke arah Yerin, sejenak ia memperhatikan perempuan itu. Hoseok sedikit naik pitam ketika melihat Yerin menggambar menggunakan alat gambar berinisial nama Wo Seo Ri, pemuda itu merebut paksa alat gambar yang sedang digunakan oleh Yerin.

“Apa yang kau lakukan?! Berani sekali kau menyentuhnya!” tegas Hoseok.

Yerin yang melihat Hoseok tiba-tiba merebut alat gambarnya, menjadi sangat panik. Ia berusaha merebut kembali buku gambar yang diambil oleh Hoseok tadi, tetapi Hoseok tidak menyerah begitu saja. Ia terus menghindar, tidak peduli jika perempuan dihadapannya saat itu sudah menggigit lengannya beberapa kali.

𝕄𝕚𝕟 𝔸𝕙𝕛𝕦𝕤𝕤𝕚 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang