1

7K 3.8K 2.2K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ Min Ahjussi
┗━━━━━━━┛
.
.
.

Pada umumnya, anak-anak remaja biasanya menghabiskan waktu mereka untuk bersekolah, namun tidak dengan Lee Yerin, gadis biasa yang baru beranjak 18 tahun itu hanya mendekam di dalam rumah semasa hidupnya. Ia dari keluarga yang sederhana dan anak yang begitu polos. Alasan kenapa Yerin tidak bersekolah adalah karena ayahnya tidak ingin menyekolahkan dirinya. Bahkan, ia dilarang berinteraksi dengan orang-orang luar, dilarang berteman dan keluar rumah tanpa seizin ayahnya.

Gadis itu harus menuruti semua perkataan ayahnya. Jika ia melawan, Yerin akan dipukuli dan disiksa habis-habisan. Kenapa begitu? Itu karena semenjak mendiang Ibu Yerin meninggal enam tahun yang lalu karena bunuh diri. Ibu Yerin mengakhiri hidupnya sendiri karena sudah tidak tahan mendapat perlakuan kasar terus-menerus dari suaminya. Saat orangtua Yerin masih bersama, yang bisa gadis itu dengar di rumahnya hanyalah suara teriakan, barang pecah, dan makian.

Yerin selalu mengurung dirinya di kamar dan mendekap ketakutan setiap kali orangtuanya bertengkar, ia ingin mencoba menolong ibunya. Namun, jika ia pergi membantu, itu akan membuat ibunya semakin disiksa oleh ayahnya. Jadi, yang hanya bisa Yerin lakukan hanyalah menangis dan berdoa agar semua itu segera berakhir.

Merasa kesal karena istrinya tiba-tiba saja meninggalkannya dengan cara bunuh diri. Akhirnya, semenjak Ibu Yerin meninggal, pria itu meluapkan semua kekesalannya pada anaknya sendiri, yang tak lain adalah Lee Yerin.

Semenjak itu pula, setiap hari seperti neraka bagi gadis malang itu. Bahkan, hingga umurnya sekarang, tubuhnya selalu dipenuhi memar karena ulah ayahnya. Namun, walaupun selalu disiksa, Yerin masih tetap menyayangi ayahnya. Itu karena ayahnya masih ingin merawat dan membesarkan dirinya sampai kini, walaupun dengan cara yang salah.

Saat sedang menatap langit-langit rumah, Yerin mendengar keributan yang sepertinya terjadi diluar rumahnya. Karena penasaran, gadis itu mengintip lewat jendela kamar untuk melihat apa yang terjadi. Betapa terkejutnya ia saat melihat ayahnya dikeroyoki oleh beberapa preman. Tanpa basa-basi, gadis itu segera berlari keluar untuk menolong ayahnya. Yerin berlutut dihadapan preman yang hendak memukul ayahnya, gadis itu memohon agar mereka tidak menyakiti ayahnya lagi.

“Tuan-tuan, kumohon berhenti memukul Appaku.” Mohonnya.

Terkejut dengan kehadiran gadis itu, preman itupun mengurungkan niat untuk menghabisi pria dihadapannya. Yerin berbalik menghadap ayahnya.

Appa, kau baik-baik saja? Siapa mereka, Appa?” tanya Yerin.

Sejenak pria itu menatap anaknya. Kini, ia menyunggingkan senyuman licik. “Cih, kurasa ini saatnya kau membalas kebaikanku,” balas Ayah Yerin.

𝕄𝕚𝕟 𝔸𝕙𝕛𝕦𝕤𝕤𝕚 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang