.
.
.
♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ Min Ahjussi ♡
┗━━━━━━━┛
.
.
..
.
.Yoongi terus merasa gelisah, pria itupun bingung sendiri terhadap dirinya, begitu banyak hal yang menjadi beban pikirannya. Salah satu hal yang membuat Yoongi gelisah adalah Hoseok, entah kenapa ketika tidak sengaja berjumpa dengan adiknya ketika hendak pulang, membuat pria itu terus memikirkan adiknya.
“Tolong aku, Hyeong.”
Itulah kalimat yang tidak sengaja Yoongi dengar ketika berpas-pasan dengan Hoseok, entah dirinya yang salah dengar atau apa, tetapi Yoongi yakin apa yang didengarnya saat itu. Kenapa Hoseok meminta tolong disaat dirinya baik-baik saja? Belum lagi ia mengucapkannya dengan nada pelan dan putus asa.
Yoongi menatap langit-langit rumahnya, terus memikirkan teka-teki yang selama ini ia coba pecahkan, tentang siapa yang dendam terhadap dirinya hingga meneror, bahkan memburu dirinya. Mencoba menyambung tiap potongan hal yang berkaitan dengan kematian Seo Ri dengan Hoseok, Yoongi berpikir sangat keras.
Yoongi tidak bisa menebak siapa orang yang selama ini meneror dirinya dalam berbagai hal, membuat hidupnya tidak tenang sama sekali. Seketika terlintas kalimat Seonhoo jika Hoseok mempunyai dendam terhadap dirinya karena kematian Seo Ri. Tetapi, Yoongi tetap berpikir jernih.
Bukankah ayahnya bilang jika Hoseok amnesia? Tidak mungkin bila adiknya melakukan semua itu bila dirinya hilang ingatan. Namun, di sisi lain, Yoongi berpikir bagaimana bila Hoseok sebenarnya sudah mendapatkan kembali ingatannya? Bisa saja ia berpura-pura lupa bukan? Yoongi mengacak rambutnya karena terus dirutuki pikiran buruk tentang Hoseok.
Ia sangat berharap dugaannya salah, Yoongi berharap bukan Hoseok-lah orangnya. Karena lelah memikirkan banyak hal, Yoongi menyandarkan punggungnya di kursi, ia memejamkan matanya dan mencoba tidur. Yoongi terkesiap ketika ia tidak sengaja menyenggol sebuah vas di sampingnya, membuat benda itu pecah berkeping-keping.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕄𝕚𝕟 𝔸𝕙𝕛𝕦𝕤𝕤𝕚 ✔
FanfictionLee Yerin merupakan gadis berusia 18 tahun yang selalu mendapat kekerasan rumah tangga oleh Ayahnya sendiri. Hari-harinya tidak seperti gadis pada umumnya, hidupnya selalu dikekang, ia juga dijual oleh Ayahnya sendiri untuk melunasi hutang-hutangnya...