Ketika hidupku melalui sebuah permainan
***
Namanya Mars, ketua OSIS yang lugas,tegas dan cekatan. Sikap tegas dan irit bicaranya itu membuatnya sering kali dikenal dingin, Ayahnya yang bekerja sebagai Detektif itu menurunkan sikap disiplin bagi Mar...
Ada yang udah nungguin Mars nih? Gimana keadaan kalian selama seminggu ini? Semuanya pada aktif kan? Yok kita aktif bareng-bareng yukkkk Seperti biasa ya klik bintangnya dulu sebelum baca 🤗 Happy reading.... Enjoy.....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Mars mengusap wajahnya gusar, dari sore tadi dirinya harus dan terpaksa terjebak dalam situasi bersama Elianna, malam pun dirinya juga harus kuat dengan kondisi yang tak jauh beda dari yang tadi, sepulang dari mall yang nyaris memakan waktu hampir tiga jam Mars harus menerima cobaan saat Luna dengan entengnya mengajak makan malam dirumah, sebenarnya Mars tak menaruh dendam, tak menaruh kebencian, tak menaruh kesal jika Elianna tak melakukan pelanggaran di sekolah tapi sayangnya gadis sedikit bertingkah bar-bar itu keras kepala dan selalu menyudutkannya, dari yang mulai mengatainya, menyalahkannya, memarahinya dan masih banyak lagi kelakuan yang gadis itu bicarakan dengan Luna mengenai kelakuannya di sekolah.
Acara makan malam itu terpaksa harus Mars jalankan sedikit lebih lama dari biasanya, jika hari-hari yang lalu dirinya hanya akan terjebak dengan kelakuan orang tuanya kali ini ditambah lagi dengan Elianna yang dengan gempar-gemparnya menceritakan semua kelakuannya pada Mirza dan Lalita, semua kegiatan sekolah yang dilakukan Mars dibeberkan, padahal sudah jelas-jelas Mars melakukan tugasnya dengan baik tapi Elianna dengan seenak hati mengatakan hal baik itu menjadi buruk.
"Sudah mau jam delapan malam, Mars kamu anter temen kamu pulang dulu!"perintah Mirza yang lagi-lagi menjadi beban tersendiri untuk Mars, pemuda itu sudah yakin jika Elianna masih menaruh dendam karena hukuman yang diberikannya tadi siang.
"Makasih Om, Tante buat makan malamnya, Anna jadi gak enak"ujar Elianna dengan suara manis dan sopan.
Gak enak tapi habis,,,,batin Mars setengah dongkol.
"Gak papa, lagian kamu udah temenin Luna hari ini Tante yang makasih"ujar Lalita yang diangguki Mirza setuju, diruangan itu yang tak suka dengan Elianna hanyalah Mars, andai Elianna datang dengan anggun tak perlu merekayasa kejadian mungkin Mars juga tak akan kesal,bahkan Mars bukan tipekal orang yang mudah kesal.